
JAKARTA, KalderaNews.com – NASA memperingatkan bakal terjadi kiamat internet pada periode 2025. Gangguan internet ini akibat dari badai Matahari.
Menurut National Aeronautics and Space Administration (NASA), fenomena ini merupakan puncak siklus 11 tahunan, di mana Matahari menjadi lebih aktif.
Saat Matahari menjadi lebih aktif, badai Matahari menjadi lebih parah dan kuat.
BACA JUGA:
- Metana Hidrat, Gas Alam untuk Energi Indonesia di Masa Depan
- Waspada, Permukaan Laut Global Diproyeksi Naik 0,26-0,77 Meter (10-30 inci) pada 2100 Mendatang
- Hati-hati, Kualitas Udara Jakarta Buruk, Ini Dampaknya Bagi Kesehatan Anak
NASA menerangkan, angin surya diciptakan oleh ekspansi luar partikel bermuatan korona Matahari di atmosfer terluar.
Meskipun jauh lebih padat daripada angin di Bumi, namun angin Matahari jauh lebih cepat, yakni 1-2 juta mil per jam.
Lantaran angin yang dihasilkan badai berada di dekat Matahari, dampaknya mencapai atmosfer Bumi.
Massa koronal mendorong badai yang melepaskan partikel Matahari dan radiasi elektromagnetik ke Bumi.
Nah, saat frekuensi lontaran massa koronal meningkat pada puncak siklus 11 tahunannya, maka akan terjadi aktivitas elektromagnetik di puncak Matahari.
Kondisi inilah yang akan membuat peningkatan risiko gangguan di Bumi, seperti badai geometris yang dapat menghambat sinyal satelit, komuniasi radio, internet, dan jaringan listrik.
Peristiwa ini sangat langka dan belum pernah terjadi di era digital saat ini, dan kemungkinan besar bakal terjadi kiamat internet.
Badai Matahari yang dikenal sebagai Carrington Event pernah melanda pada 1859. Kala itu, badai matahari memicu kebakaran di stasiun telegraf, sehingga pengiriman pesan terkendala.
Badai Matahari pada 1989 juga melumpuhkan jaringan listrik Quebec selama berjam-jam. Selama 12 jam, jutaan penduduk Kanada hidup dalam kegelapan.
Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Tertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com
Leave a Reply