Perubahan Iklim Lahirkan Krisis Air, Krisis Pangan Global 2050 Bukan Isapan Jempol!

Limbah lindi adalah limbah cair dan granula yang timbul akibat masuknya air eksternal ke dalam timbulan sampah, melarutkan dan membilas materi-materi terlarut termasuk juga materi organik hasil proses dekomposisi biologis.
Limbah lindi adalah limbah cair dan granula yang timbul akibat masuknya air eksternal ke dalam timbulan sampah, melarutkan dan membilas materi-materi terlarut termasuk juga materi organik hasil proses dekomposisi biologis (KalderaNews/Ist)
Sharing for Empowerment

BEIJING, KalderaNews.com – Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati mengungkapkan bahwa perubahan iklim yang berdampak pada ancaman serius krisis air harus menjadi perhatian global.

Menurutnya, perubahan dalam siklus hidrologi yang menyebabkan krisis air terjadi karena perubahan iklim yang cepat, yang dipicu oleh peningkatan emisi Gas Rumah Kaca dari aktivitas manusia.

Dwikorita mengatakan bahwa air adalah sumber daya vital yang mendukung keberlangsungan kehidupan manusia dan planet ini.

BACA JUGA:

Oleh karena itu, pengelolaan air dengan efisien, berkelanjutan, dan adil untuk manusia dan lingkungan merupakan salah satu tantangan utama di abad ini.

Ia menekankan pentingnya partisipasi semua negara dalam mengatasi masalah air dan mengakui signifikansi air dalam pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat.

Hal ini ditekankan Dwikorita saat menjadi salah satu pembicara kunci dalam sesi High Level Panel yang membahas tentang ‘Infrastruktur Air yang Tangguh dan Keamanan Air Global’ dalam World Water Congress ke-18 di Beijing.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*