Siswi Asal Maluku Dicoret dari Seleksi Paskibraka Nasional, Ada Dugaan Nepotisme?

Tim Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) yang disebut Tim Indonesia Jaya bertugas pada Penurunan Bendera Sang Merah Putih pada peringatan HUT ke-78 RI di halaman Istana Merdeka berlangsung pada 17 Agustus2023 pukul 17.00 WIB (
Tim Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) yang disebut Tim Indonesia Jaya bertugas pada Penurunan Bendera Sang Merah Putih pada peringatan HUT ke-78 RI di halaman Istana Merdeka berlangsung pada 17 Agustus2023 pukul 17.00 WIB (KalderaNews/JS de Britto)
Sharing for Empowerment

MALUKU, KalderaNews.com – Siswi asal Maluku, Kristianie Lumatalale kecewa lantaran tiba-tiba namanya dicoret dari seleksi Paskibraka nasional di Jakarta. Ada nepotisme?

Kekecewaan ini bukan tanpa alasan, lantaran Kristianie merupakan peserta dengan nilai terbaik di tingkat Provinsi Maluku dan sempat dinyatakan lolos.

Nama Siswi SMA Negeri 3 Seram Bagian Barat, Maluku ini dicoret karena alasan kesehatan.

“Jujur saya sangat kecewa sekali, tiba-tiba nama saya diganti,” ujar Kristianie.

BACA JUGA:

Tanggapan panitia seleksi daerah

Kepala Kesbangpol Provinsi Maluku sekaligus Wakil Ketua Seleksi Daerah Anggota Paskibraka Provinsi Maluku, Daniel Indey mengakui bahwa Kristianie dan tiga temannya telah ditetapkan sebagai peserta yang lolos seleksi tingkat provinsi.

“Kristanie nilainya tertinggi, dan kita sudah tetapkan dia bersama tiga temannya lolos seleksi daerah dan siap untuk ikut seleksi nasional,” papar Daniel.

Tapi menurutnya, setelah dilakukan tes kesehatan mereka tidak memenuhi syarat untuk diberangkatkan ke Jakarta.

“Dari tahapan medical check up, ternyata ada tiga orang yang hasilnya tidak memenuhi syarat kesehatan, termasuk Kristianie ini. Saya tidak perlu menjelaskan masalahnya apa karena ini menyangkut rekam medis privasi orang,” katanya.

Lalu, pihaknya memanggil kembali tiga peserta yang sebelumnya tidak lolos seleksi untuk menjalani pemeriksaan kesehatan.

“Tiga orang yang dipanggil ikut medical check up itu satu dari Kabupaten Buru, satu dari Maluku Tengah dan satu lagi dari Ambon. Mereka bertiga ikut MCU sambil menunggu penetapan dari BPIP,” katanya.

Menurut Daniel, dari tiga peserta pengganti hanya dua orang yang memenuhi syarat kesehatan, maka dicari satu pengganti lagi.

“Tiga peserta yang ikut MCU belakangan itu hanya dua yang memenuhi syarat, yakni Arum Lestari dari Buru dan Tawainela dari Maluku Tengah. Sementara Itin Wenno dari Ambon tidak direkomendasikan,” ungkapnya.

“Karena ada satu peserta yang tidak direkomendasikan maka dicari lagi satu peserta baru. Satu peserta tambahan yang dipilih panitia itu bernama Mesial Salamony,” imbuhnya.

Bantahan nepotisme

Diduga dalam seleksi Paskibraka di tingkat daerah ini sarat dengan praktik nepotisme, di mana ada nama-nama yang titipan dari para pejabat.

Namun, Daniel dengan tegas membantah dugaan tersebut.

“Yang jelas hal itu tidak benar, saya yakin tidak benar, kalaupun ada yang punya bukti silakan dilaporkan saja,” tegasnya.

Daniel mengklaim semua hasil tahapan seleksi langsung disampaikan kepada para peserta. Kecuali hasil tes kesehatan yang tidak langsung disampaikan kepada peserta, sebab hal itu menjadi kewenangan BPIP.

“Untuk hasil kesehatan itu langsung kita kirim ke BPIP. Mereka yang verifikasi,” katanya.

Daniel pun mengatakan, telah menjelaskan persoalan ini kepada para pendamping tiga peserta yang dinyatakan tidak lolos syarat kesehatan.

Penjelasan BPIP

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menjelaskan bahwa Kristianie Lumatalale gagal mewakili Maluku menjadi Paskibraka tingkat nasional karena ada masalah kesehatan.

“BPIP menyampaikan bahwa bakal calon Paskibraka yang akan mengikuti verifikasi di tingkat pusat, semuanya diwajibkan melaksanakan medical check up, yang mencakup darah lengkap, fungsi ginjal (ureum kreatinin), fungsi liver (SGOT, SGPT), tes penyakit menular (anti HIV,VDRL,TPHA), urine, EKG dan rontgen Thorax PA,” tulis BPIP dalam keterangan persnya.

“Berdasarkan hasil verifikasi administrasi kesehatan calon Paskibraka dari Maluku oleh Panitia Pusat BPIP, Kristianie Lumatalale dinyatakan memiliki catatan medis yang tidak memenuhi persyaratan kesehatan Calon Paskibraka Tingkat Pusat,” ungkap BPIP.

Tim Dokter Panitia Tingkat Pusat pun akhirnya tidak merekomendasikan Kristiane Lumatalale berangkat ke Jakarta sebab mempertimbangkan kondisi kesehatannya.

Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News

*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmuTertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*