JAKARTA,KalderaNews.com – Kemendikdasmen menegaskan komitmen dalam mendukung Wajib Belajar 13 Tahun dengan memberikan perhatian lebih pada pendidikan usia dini.
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) Abdul Mu’ti, menyatakan bahwa pihaknya tengah melakukan pendataan menyeluruh terkait lembaga pendidikan anak usia dini, yang terbagi menjadi dua kategori: TK (formal) dan kelompok bermain (nonformal).
Mu’ti menekankan bahwa Presiden Prabowo Subianto juga memberi perhatian pada pendidikan prasekolah sebagai bagian dari upaya pengentasan stunting.
BACA JUGA:
- Maaf! Mendikdasmen Bilang Tidak Semua Guru Terima Kenaikan Gaji
- Wajib Tahu! Inilah Agenda 100 Hari Kerja Mendikdasmen Abdul Mu’ti, Mau Naikkan Gaji Guru?
- Kemendikdasmen Abdul Mu’ti Janji akan Bangun Sekolah Baru untuk Pemerataan Pendidikan dan Tingkatkan Kualitas Guru
“Kita tahu persis bahwa kelompok bermain juga menjadi bagian dari perhatian Pak Presiden (Prabowo). Terutama ketika beliau bicara mengenai penghapusan stunting yang seringkali (berkaitan) dengan anak-anak tidak mendapat gizi dan pembimbingan yang baik,” tuturnya di Gedung A Kemendikbud, Jl Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta, Senin, 28 Oktober 2024.
Kemendikdasmen fokus benahi day care
Kelompok bermain dianggap penting karena dapat memberikan dukungan gizi dan pembimbingan yang baik kepada anak-anak, yang sangat relevan dengan tujuan penghapusan stunting di Indonesia.
Selain TK dan kelompok bermain, Kemendikdasmen juga berfokus pada pembenahan day care (penitipan anak) untuk orang tua yang bekerja.
“Kita ingin juga yang bekerja di day care juga mengerti bagaimana psikologi anak, kemudian bagaimana perkembangan motoriknya, dan sebagainya,” jelas Mu’ti.
Mu’ti menyoroti masalah regulasi day care yang selama ini kurang memadai, sehingga menimbulkan sejumlah kasus.
Ia menegaskan perlunya pelatihan bagi pengasuh agar memahami tumbuh kembang anak secara menyeluruh, mencakup psikologi dan perkembangan motorik.
“Salah mengasuh anak juga dampaknya bisa sangat fatal untuk perkembangan kejiwaannya dan perkembangan fisiknya,” ujarnya lagi.
Dengan perhatian khusus pada TK, kelompok bermain, dan day care, Kemendikdasmen berharap pendidikan anak usia dini dapat lebih optimal dan mendukung penuh program Wajib Belajar 13 Tahun.
Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Tertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com.


Leave a Reply