JAKARTA, KalderaNews.com – Miris! Dinas Pendidikan Jakarta temukan sejumlah anak di Jakarta Barat memilih berhenti sekolah, lantaran ingin bekerja membantu orangtua.
“Berdasarkan hasil penelusuran terdapat anak-anak yang memang sudah tidak ingin bersekolah karena memang ingin bekerja membantu orangtua,” kata Staf Khusus Gubernur DKI Jakarta Bidang Komunikasi Sosial, Chico Hakim.
Laporan awal mencatat ada 40 anak putus sekolah di Jakarta Barat. Tapi, setelah ditelusuri, 17 anak ternyata laporan ganda dan sudah kembali bersekolah.
BACA JUGA:
- Video Intan Mutiara Siswi MTs di Labuhanbatu Putus Sekolah karena Utang Viral, Pihak Sekolah Klarifikasi
- Duh, Angka Putus Sekolah SMA Lebih dari 20 Persen, Mayoritas Gegara Perkawinan Dini
- Waduh! 3,9 Juta Anak Putus Sekolah, Biaya Pendidikan Makin Tinggi Jadi Penyebab Utama
Tindak lanjuti laporan anak putus sekolah
Sementara, 4 anak lainnya masih aktif sekolah, serta 6 anak berasal dari luar Jakarta.
Tidak hanya itu, ada satu nama yang masuk data ternyata orangtua, bukan anak. Sementara, 18 anak lainnya dicarikan sekolah baru.
Melihat fenomena ini, Chico menegaskan, Pemprov Jakarta berkomitmen menindaklanjuti setiap laporan anak putus sekolah.
“Kami melakukan koordinasi dengan camat, lurah, dasawisma, serta Kanwil Agama Provinsi DKI Jakarta, karena ada delapan anak yang keluar dari madrasah,” jelasnya.
Sudah kembali ke sekolah
Saat ini, sebanyak 20 anak di Jakarta Barat yang sebelumnya putus sekolah, telah kembali mengenyam pendidikan melalui Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) 07 di Kelurahan Cengkareng Barat, Cengkareng, Jakarta Barat.
“Ada 20 anak tidak sekolah yang diterima di SKB 07 oleh Suku Dinas Pendidikan Wilayah Jakarta Barat,” papar Wali Kota Jakarta Barat, Uus Kuswanto.
Uus memerinci, 20 anak itu terdiri atas 6 anak perempuan dan 14 anak laki-laki. Mereka berasal dari beberapa kelurahan di Jakarta Barat.
Kata Uus, sebagian anak tersebut sebelumnya sudah pernah menempuh pendidikan, tapi ada pula yang belum pernah bersekolah sama sekali.
“Ada anak yang memang dari luar Jakarta, sudah tinggal lama dan ber-KTP DKI Jakarta, tapi belum mengenyam bangku pendidikan,” kata Uus.
Sementara, Gubernur Jakarta, Pramono Anung menegaskan, tidak akan ada anak di Ibu Kota yang putus sekolah hanya karena masalah biaya.
“Bagi saya, sebagai Gubernur Jakarta, jangan sampai di Jakarta anak yang tidak bisa sekolah karena tidak punya biaya pendidikan,” ujar Pramono.
Gubernur Pramono menyatakan, telah memerintahkan Dinas Pendidikan DKI untuk memprioritaskan pemberian bantuan Kartu Jakarta Pintar (KJP) bagi anak-anak yang membutuhkan.
Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Tertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com.


Leave a Reply