JAKARTA, KalderaNews.com – Anggota Komisi XI DPR RI, Primus Yustisio, memberikan sejumlah masukan terkait program beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).
Ia menilai, beasiswa yang berada di bawah naungan Kementerian Keuangan sebaiknya memprioritaskan siswa kurang mampu terlebih dahulu, baru kemudian pelajar berprestasi.
Menurutnya, banyak siswa berprestasi di Indonesia yang berasal dari keluarga dengan kondisi ekonomi mapan. Karena itu, ia menekankan agar keberpihakan utama diberikan pada mereka yang benar-benar membutuhkan.
BACA JUGA:
- Ternyata, Jumlah Penerima Beasiswa LPDP 2025 Menurun, Ada Apa?
- Penerima Beasiswa LPDP Paling Banyak dari Jawa Barat, Ini Daftarnya!
- Siap-siap, Kementrans akan Luncurkan Beasiswa Patriot 2026, Uang Saku Dijanjikan Lebih Besar dari LPDP
“Kan itu beasiswa, satu harus berprestasi, kedua tidak mampu. Tapi kalau saya boleh tekankan yang tidak mampu dulu, Pak,” ujarnya dalam rapat dengar pendapat Komisi XI DPR dengan eselon I Kementerian Keuangan, Kamis (11/9/2025).
Minta LPDP Susun Inovasi untuk Skema Beasiswa
Selain persoalan prioritas, Primus juga meminta agar LPDP lebih terbuka dalam melaporkan data penerima beasiswa. Ia menilai transparansi perlu ditingkatkan agar publik mengetahui asal-usul penerima dan bukan hanya jumlah agregat penerima saja.
“Ini kan yang setiap tahun dilaporkan ke publik itu cuma agregat saja, yang diterimanya saja. tapinya ke mana, dari mananya. Nah, ini perlu ke depan Pak, dibuka. Orang ini bagaimana diterima,” jelasnya.
Primus juga menyinggung pengalamannya membantu keponakan yang memperoleh beasiswa hukum di Universitas Leiden, Belanda.
Keponakannya yang yatim tetap menghadapi kesulitan biaya meski sudah mendapatkan beasiswa, menunjukkan betapa besar kebutuhan yang harus ditopang.
Lebih jauh, ia mengingatkan bahwa akses terhadap LPDP belum sepenuhnya merata, terutama bagi siswa di wilayah timur Indonesia.
“Mau dia S2, nggak mungkin bisa dapat, kecuali punya akses. Nah, akses ini Pak, yang harus transparan,” ucapnya.
Ia pun menegaskan bahwa LPDP perlu menghadirkan inovasi baru dalam mekanisme beasiswa, agar semua pelajar memiliki kesempatan yang sama.
“Mereka punya hak yang sama, tetapi tidak bisa mengakses,” sebutnya.
Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Tertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com.


Leave a Reply