BLORA,KalderaNews.com- Sebuah video berdurasi pendek yang menampilkan aksi perundungan antar siswa di SMP Negeri 1 Blora viral dan ramai beredar di media sosial.
Video itu viral di media sosial sejak Kamis (6/11/2025). Video tersebut diunggah melalui status WhatsApp dengan nama akun “Iwan 7E”.
Video tersebut menampilkan peristiwa bullying yang berlangsung di area toilet sekolah. Dalam tayangan itu terdengar suara seorang siswa berteriak,
“Ada laga panas, laga kecil-kecilan, ayo-a!” serunya sambil menyemangati agar kedua pihak segera berkelahi.
Sejumlah siswa lain tampak mengenakan seragam pramuka dan hanya menonton kejadian itu tanpa berusaha menghentikannya.
BACA JUGA:
- Viral! Dugaan Aksi Bullying Pelajar SMP di Pesisir Selatan Tuai Kecaman Warganet
- Viral Orang Tua Murid Datangi Sekolah, Protes Anak Ditampar Guru di Subang Padahal Bolos Sekolah dan Lompati Pagar
- Kadis DKI Jakarta Akhirnya Angkat Bicara Soal Robohnya Bangunan SMA Negeri 96 Jakarta
Kepala sekolah buka suara terkait video yang viral
Dalam cuplikan video, terlihat seorang siswa berseragam pramuka memukuli temannya yang memakai pakaian olahraga.
Korban hanya berdiam diri dan berusaha menutupi kepala untuk menghindari pukulan. Sementara itu, perekam video terdengar bernyanyi dan tertawa seolah menikmati situasi tersebut.
Adapun kepala SMP Negeri 1 Blora, Ainur Rofiq membenarkan adanya peristiwa tersebut. Ia menyampaikan bahwa peristiwa tersebut benar terjadi di sekolahnya.
Terkait video bullying yang viral di media sosial tersebut, sekolah pun sudah mengambil langkah-langkah penyelesaian. Orang tua sudah dipertemukan dan sudah koordinasi dengan Kapolsek dan Kanit 4 PPA Polres Blora.
Sebelumnya, SMP Negeri 1 Blora juga sempat menyelenggarakan kegiatan Gelar Karya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan tema “Saat Film Bicara Tentang Kita” di Pendopo Rumah Dinas Bupati Blora pada Rabu (4/6/2025). Kegiatan tersebut mengangkat isu tentang perundungan dan kesehatan mental.
Peristiwa ini menjadi pengingat penting bahwa upaya pencegahan bullying di lingkungan sekolah harus terus ditingkatkan, bukan hanya melalui kegiatan edukatif, tetapi juga lewat pengawasan dan pembinaan karakter secara berkelanjutan.
Harapannya, kasus seperti ini dapat menjadi pelajaran bagi seluruh pihak agar lebih peka terhadap perilaku negatif di sekitar dan menciptakan lingkungan belajar yang aman serta saling menghargai di kalangan siswa.
Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Tertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com.


Leave a Reply