IPO Paling Aneh Tahun Ini? Misteri Dugaan Bocornya Prospektus Superbank Rp 5,3 T Sebelum ‘Ketok Palu’ OJK

Saham-saham IPO
Saham-saham IPO (EduFulus/Ist)
Sharing for Empowerment

The Path To Financial Freedom, EduFulus – Kabar penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering/IPO) oleh bank digital milik Emtek Grup dan Grab, PT Super Bank Indonesia (Superbank), kian santer.

Isu ini mengemuka setelah beredar luasnya dokumen prospektus IPO Superbank di publik sebelum adanya pernyataan resmi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Berdasarkan bocoran prospektus tersebut, Superbank dikabarkan akan melepas 5,20 miliar saham biasa Seri A atau setara 15% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.

SIMAK JUGA: Target 66 IPO 2025 Jebol Jauh dari Target, BEI Berdalih Kejar Kualitas, Bukan Jumlah Emiten

Dengan target harga saham sebesar Rp 1.030 per lembar, Superbank diperkirakan meraup dana segar IPO hingga sekitar Rp 5,36 triliun.

Aksi korporasi jumbo ini dikawal oleh empat penjamin pelaksana emisi efek terkemuka, yakni PT Mandiri Sekuritas, PT CLSA Sekuritas Indonesia, PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk, dan PT Sucor Sekuritas.

BEI Buka Suara Soal Larangan Prospektus

Menanggapi isu beredarnya dokumen prospektus tersebut di publik, Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI), I Gede Nyoman Yetna, menegaskan bahwa terdapat larangan penyampaian prospektus ringkas sebelum adanya izin resmi dari regulator.

Nyoman merujuk pada Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam/LK) No. IX.A.2 yang melarang pihak mana pun menyampaikan Prospektus Ringkas sebelum diterimanya pernyataan efektif dari OJK.

SIMAK JUGA: Inilah Deretan Perusahaan Jumbo yang Dirumorkan Akan IPO Hingga Akhir Tahun Ini

“Terkait dengan Prospektus, merujuk pada Peraturan Bapepam dan LK No. IX.A.2 nomor 2 ayat a, terdapat larangan bagi pihak-pihak menyampaikan Prospektus Ringkas sebelum diterimanya pernyataan OJK bahwa Emiten wajib mengumumkan Prospektus Ringkas…” ungkap Nyoman dalam keterangannya, Jumat (7/11/2025).

Meski demikian, Nyoman memilih untuk tidak mengomentari secara langsung ihwal proses IPO Superbank yang sedang berjalan.

Ia menyatakan BEI hanya akan memberikan komentar mengenai proses calon Perusahaan Tercatat jika regulator (OJK) telah memberikan izin kepada perusahaan tersebut untuk menyampaikan prospektus ringkas kepada publik.

Superbank Termasuk ‘Lighthouse’ IPO Jumbo

Terlepas dari isu kebocoran, Superbank sendiri tampaknya masuk dalam daftar incaran BEI. Sebelumnya, Nyoman sempat mengisyaratkan adanya tiga calon emiten lighthouse—perusahaan dengan kapitalisasi pasar jumbo—yang akan IPO di sisa tahun ini. Ketiga perusahaan jumbo ini berada di luar target lima lighthouse IPO yang sudah tercapai tahun ini.

Nyoman menyebut, tiga perusahaan prospektif tersebut berasal dari sektor finansial (di mana Superbank termasuk di dalamnya), infrastruktur, dan pertambangan, dan sedang dalam proses pipeline BEI.

“Di tahun ini setelah mencapai 5 tadi yang sudah tercatat, ada 3 sebetulnya lighthouse IPO yang ada di pipeline kita dan sedang dalam proses,” pungkas Nyoman.

SIMAK JUGA: Saham TGUK Tuai Sorotan Tajam, Netizen Nyinyir IPO Saham di Indonesia Makin Aneh-Aneh

* Kuy cerdas investasi dan trading dengan artikel edukatif EduFulus lainnya di Google News. Dus, jika ada yang tertarik menjalin kerjasama dengan di konten EduFulus, silakan hubungi tim di WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*