Lebih Ngeri dari Peretasan, Kejahatan Kripto Merembet ke Dunia Nyata

Mata uang kripto
Mata uang kripto (EduFulus/Ist)
Sharing for Empowerment

The Path To Financial Freedom, EduFulus – Dunia aset kripto tengah berada dalam kondisi paling genting sepanjang sejarah. Lonjakan harga Bitcoin yang nyaris menembus Rp 2 Miliar pasca sikap pro-kripto Presiden AS Donald Trump justru diikuti oleh peningkatan kejahatan digital dan fisik yang luar biasa.

Data dari Chainalysis mencatat, nilai aset kripto yang dicuri sepanjang semester I-2025 saja sudah mencapai $2,2 miliar AS, melampaui total pencurian sepanjang tahun 2024.

SIMAK JUGA: Jangan Salah Pilih! Inilah 5 Kripto Layer-1 Paling Oke untuk Investasi Jangka Panjang

Pemicunya? Gelombang peretasan (hacking) besar-besaran yang kini tak hanya menyasar bursa (exchange), tetapi juga dompet pribadi individu.

Ledger Catat Tahun Tersibuk Sejak 2014

Kekhawatiran hilangnya aset digital ini memicu lonjakan permintaan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap perangkat keras penyimpanan kripto atau yang dikenal sebagai ‘Dompet Dingin’ (Cold Wallet).

Perusahaan keamanan digital asal Prancis, Ledger, yang produknya berbentuk mirip USB drive untuk menyimpan kripto secara offline, mencatat tahun tersibuk sejak berdiri pada 2014.

“Kita sedang hidup di era di mana semua bisa diretas, rekening bank, data pribadi, hingga dompet kripto. Dan situasinya tidak akan membaik tahun depan,” kata CEO Ledger, Pascal Gauthier dikutip dari Financial Times.

Perusahaan mencatat pendapatan ratusan juta dollar AS sepanjang 2025. Peningkatan ini membuktikan bahwa investor kini sangat sadar bahwa perangkat hiburan seperti ponsel dan komputer tidak diciptakan untuk keamanan, sehingga solusi offline adalah satu-satunya cara bertahan.

Selain Ledger, perusahaan cold wallet lain seperti Trezor (Republik Ceko) dan Tangem (Swiss) juga menikmati lonjakan permintaan.

Kejahatan Fisik Ikut Melonjak! Pendiri Ledger Jadi Korban Penculikan

Kenaikan harga kripto tidak hanya memicu kejahatan digital, tetapi juga sisi gelap baru: kejahatan fisik.

Ari Redbord, Kepala Kebijakan Global TRM Labs, perusahaan intelijen blockchain, memperingatkan bahwa kenaikan harga kripto akan memicu lebih banyak serangan oportunistik. Bahkan, kasus penculikan terhadap pemilik aset kripto kini makin sering terjadi.

Insiden paling mengejutkan menimpa pendiri Ledger dan istrinya, yang diculik di Prancis awal tahun ini oleh pelaku yang menuntut tebusan dalam bentuk kripto.

Walaupun pelaku berhasil ditangkap dan dana tebusan dibekukan, kasus ini menjadi alarm keras bahwa memiliki aset digital bernilai besar kini menuntut keamanan tingkat tinggi, baik secara online maupun di dunia nyata.

SIMAK JUGA: Sindikat Penipuan Kripto “Profesor AS” Capai 3 Miliar, Ada Klaster Indonesia, Malaysia dan Kambojo

* Kuy cerdas investasi dan trading dengan artikel edukatif EduFulus lainnya di Google News. Dus, jika Anda ingin bekerjasama dengan kanal EduFulus, silakan hubungi tim di WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*