My Day, My Rights, Tema Hari Anak Sedunia 20 November

Hari Anak Sedunia atau World Children's Day. (dok.Unicef)
Hari Anak Sedunia atau World Children's Day. (dok.Unicef)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Setiap tanggal 20 November, dunia merayakan Hari Anak Sedunia atau Universal Children’s Day. Inilah tema perayaannya!

Peringatan ini bukan sekadar seremonial, tetapi momen krusial untuk menginspirasi, menyuarakan, mendukung, dan merayakan hak-hak anak di seluruh penjuru bumi.

Tahun 2025, peringatan Hari Anak Sedunia jatuh pada hari Kamis, 20 November 2025, dengan mengusung tema: “My Day, My Rights” (Hariku, Hakku).

BACA JUGA:

Dari Deklarasi Hak Anak

Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Hari Anak Sedunia pertama kali ditetapkan pada tahun 1954.

Pemilihan tanggal 20 November sendiri memiliki makna historis yang sangat mendalam:

  • 20 November 1959: PBB mengadopsi Deklarasi Hak-Hak Anak.
  • 20 November 1989: PBB mengesahkan Konvensi Hak-Hak Anak (Convention on the Rights of the Child/CRC); dokumen perjanjian internasional yang paling banyak diratifikasi dalam sejarah.

Sejak saat itu, peringatan 20 November menjadi titik awal untuk mengadvokasi hak-hak universal anak, seperti hak atas perlindungan, pendidikan, kesehatan, dan partisipasi.

Tema 2025: My Day, My Rights

Melalui tema “My Day, My Rights”, UNICEF sebagai lembaga naungan PBB menyoroti pentingnya mendengarkan perspektif anak dan memberdayakan mereka untuk menyuarakan pendapat.

PBB menekankan bahwa hak anak adalah bagian dari Hak Asasi Manusia (HAM) yang tidak dapat dinegosiasikan, namun Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres juga mengingatkan bahwa momen ini adalah pengingat akan tantangan besar yang dihadapi anak-anak di tengah dunia yang terpecah, bergejolak, dan penuh kekerasan.

Lalu, bagaimana perayaannya?

Salah satu bentuk perayaan unik yang dilakukan UNICEF adalah kegiatan “kid’s takeovers”.

Dalam kegiatan ini, anak-anak di berbagai negara secara simbolis mengambil alih peran-peran penting di media, politik, bisnis, olahraga, hingga hiburan.

Aksi ini bertujuan untuk menyoroti isu-isu yang penting bagi mereka dan memastikan suara mereka benar-benar didengar oleh para pembuat kebijakan.

Selain itu, sebagai bentuk dukungan, berbagai sekolah dan bangunan ikonik di sekitar 190 negara akan diterangi atau dicat dengan warna biru, sebagai simbol solidaritas terhadap perlindungan hak anak di seluruh dunia.

Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News

*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmuTertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*