MERANGIN, KalderaNews.com – Paimen, seorang guru di SMP Negeri 32 Merangin, Jambi dianiaya di sekolah saat masih kegiatan belajar mengajar. Ini pemicunya!
Diketahui pelaku penganiayaan tersebut adalah seorang penambang emas ilegal berinisial A.
Sejumlah murid dan guru yang menyaksikan langsung kejadian panik. Bahkan, suasana makin genting ketika pelaku A sempat kembali membawa sebatang kayu sepanjang 1,5 meter.
BACA JUGA:
- Tolak Beli Rokok, Pelajar SMP di Kolaka Utara Jadi Korban Pengeroyokan Teman Sekolahnya
- Viral! Gara-gara Gambar WhatsApp, Anak SD di Purworejo Tega Aniaya Siswa SMP, Begini Kronologinya!
- Dua Siswa Sekolah Polisi Negara NTT Dianiaya Senior, Videonya Viral di Media Sosial
Plt Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Merangin, Juhendri, menyatakan penyesalannya yang mendalam.
“Sangat menyedihkan ketika guru kami disakiti,” ujar Juhendri.
Pihaknya telah mendesak aparat penegak hukum mengusut tuntas kasus ini agar pelaku mendapatkan efek jera yang setimpal.
Dipicu sengketa lahan jalan
Menurut keterangan Saidina, menantu korban, insiden ini berawal dari sengketa jalan di lahan milik Paimen.
Pelaku A, yang merupakan pemilik ekskavator untuk Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI), sering memobilisasi alat beratnya melalui lahan tersebut.
Awalnya, Paimen tidak keberatan, namun untuk menghindari masalah di masa depan, ia menawarkan agar sebagian lahannya dibeli oleh A.
Harga Rp 28 juta sempat disepakati, namun A kemudian membatalkan kesepakatan itu melalui pesan WhatsApp, yang seharusnya menandakan masalah selesai.
Pelaku datangi sekolah, lalu memukul
Sayangnya, masalah tak berhenti di sana. Dua pekan setelah pembatalan kesepakatan, A mendatangi sekolah dan langsung terlibat adu mulut dengan Paimen di depan ruang kelas 9.
Perdebatan memanas mengenai jalan usaha tani (JUT) yang berada di belakang TK di Kecamatan Tabir Ulu.
Adu mulut itu memicu kemarahan A. Tanpa ampun, A melayangkan pukulan keras ke telinga Paimen.
Akibat pukulan tersebut, Paimen terjatuh, dan dahinya membentur permukaan keras hingga berdarah.
Saat Paimen berusaha bangkit, pelaku kembali memiting tubuhnya hingga keduanya terjatuh.
Kini, Paimen telah dilarikan ke RSUD Kolonel Abujani, Merangin, untuk mendapatkan perawatan.
Kasus penganiayaan terhadap tenaga pendidik di lingkungan sekolah ini telah ditangani oleh pihak kepolisian, sementara Dinas Pendidikan Merangin berharap penegakan hukum dapat mengembalikan rasa aman bagi guru dan siswa.
Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Tertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com.


Leave a Reply