Viral Anak SD di Nganjuk Minta Presiden Perbaiki Jalan Rusak yang Jadi Satu-satunya Akses Sekolah

Siswa SD di Nganjuk harus melewati jalan rusak setiap berangkat sekolah (KalderaNews/Ist)
Sharing for Empowerment

NGANJUK, KalderaNews.com – Sebuah rekaman yang memperlihatkan perjuangan sejumlah anak berseragam sekolah dasar (SD) saat melintasi jalan rusak di Kecamatan Jatikalen, Kabupaten Nganjuk, tengah ramai diperbincangkan di media sosial.

Video yang viral di medial sosial itu mengungkap keadaan infrastruktur yang sangat memprihatinkan sehingga memicu rasa iba dari masyarakat.

Dalam tayangan tersebut terlihat lima siswa SD, dua perempuan dan tiga laki-laki tengah berjalan kaki dengan penuh kesulitan melewati jalur licin, berlumpur, dan rusak berat.

BACA JUGA:

Siswa Minta Bantuan Pemerintah Agar Akses Jalan Ke Sekolah Diperbaiki

Salah satu siswa laki-laki kemudian menyampaikan permohonan secara langsung kepada pihak pemerintah melalui video tersebut.

Anak itu memperkenalkan diri sebagai murid SDN 3 Perning, Desa Perning, dan merupakan warga Dusun Tegalabe, Desa Pule, Kecamatan Jatikalen.

Dengan nada polos dan jujur, ia menyampaikan keluhannya.

“Bapak Presiden yang terhormat, bapak Bupati. Tolong benerin jalan saya dong, Pak. Masa gak kasihan sama anak-anak. Saya Sekolah di SDN Negeri 3 Perning. Saya tinggal di Jatikalen Nganjuk,” kata siswa dalam video berdurasi 3 menit itu.

“Saya di sini belajar bersama teman-teman. Saya Mohon. Mohon, Pak. Mohon, ya. Bapak yang terhormat tolong benerin jalan saya. Masa enggak kasihan sama anak-anak. Mohon bantuan, ya. Mohon bantuan,” sambung siswa.

Kepala Desa Pule, Luluk Mahfudhotin Zakaria, membenarkan kondisi jalan yang digambarkan dalam video tersebut.

Luluk menjelaskan bahwa kerusakan jalan tersebut mencapai sekitar empat kilometer. Namun, ia menyebut ada kendala karena status jalan bukan milik desa.

“Tapi itu jalannya bukan milik desa, punyanya perhutani,” terang Luluk pada Selasa (18/11/2025).

Meskipun statusnya merupakan jalan Perhutani, akses tersebut menjadi satu-satunya jalur yang dipakai anak-anak dari Dusun Tegalabe menuju SDN 3 Perning.

Di dusun tersebut terdapat 18 Kepala Keluarga (KK) yang menggantungkan aktivitas sehari-hari pada jalan itu.

Apabila harus melalui rute alternatif, warga perlu memutar jauh melewati kawasan hutan lainnya. Jalur tersebut pun sangat ekstrem dan hanya bisa dilalui dengan motor trail.

Situasi ini menggambarkan betapa pentingnya perbaikan akses jalan tersebut demi kelancaran kegiatan sekolah anak-anak di wilayah itu.

Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News

*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmuTertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*