Gempar! Bos Djarum dan Kroninya Dicekal Kejagung Terkait Korupsi Pajak, Saham Grup Hartono Masih Anteng

Bisnis Djarum
Bisnis Djarum (Ist)
Sharing for Empowerment

The Path To Financial Freedom, EduFulus – Kejaksaan Agung (Kejagung) telah mengajukan pencekalan terhadap lima orang yang diduga terlibat dalam kasus korupsi pajak, termasuk dua nama besar yang mengejutkan publik: Victor Rachmat Hartono, Direktur Utama PT Djarum, dan Ken Dwijugiasteadi, mantan Direktur Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan.

Pencekalan ini dipicu oleh dugaan Tindak Pidana Korupsi memperkecil kewajiban pembayaran perpajakan perusahaan atau Wajib Pajak pada periode 2016–2020.

SIMAK JUGA: Menkeu Purbaya Bete Belum Ada Pelaku Saham Gorengan yang Ditangkap

Plt Dirjen Imigrasi, Yuldi Yusman, membenarkan bahwa pencekalan telah dilaksanakan atas permintaan Kejagung. Larangan bepergian ke luar negeri ini berlaku selama enam bulan, yakni mulai 14 November 2025 hingga 14 Mei 2026.

Sosok Victor Hartono dan Daftar yang Dicekal

Victor Rachmat Hartono, yang dicekal berdasarkan SK Nomor KEP 379/D/DIP 4/11/2025, adalah putra sulung Robert Budi Hartono. Ia merupakan generasi ke-9 Keluarga Hartono yang menjabat Chief Operating Officer (COO) PT Djarum dan President Director Djarum Foundation. Keluarga Hartono sendiri dikenal sebagai orang terkaya di Indonesia.

Total lima nama yang dicekal Kejagung adalah:

  1. Victor Rachmat Hartono: Direktur Utama PT Djarum.
  2. Ken Dwijugiasteadi: Mantan Direktur Jenderal Pajak Kemenkeu.
  3. Bernadette Ning Dijah Prananingrum: Kepala KPP Madya Dua Semarang.
  4. Heru Budijanto Prabowo: Konsultan Pajak.
  5. Karl Layman: Pemeriksa Pajak Muda di DJP Kemenkeu.

Berita pencekalan terhadap Victor Rachmat Hartono sontak menjadi sentimen utama di pasar modal, memicu pergerakan yang bervariasi pada saham-saham emiten Grup Djarum.

Hingga penutupan perdagangan sesi I Jumat (21/11/2025), saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), yang mayoritas (54,94%) dikuasai PT Dwimuria Investama, tercatat turun 0,59% ke level Rp 8.375 per saham.

Koreksi juga dialami oleh PT Supra Boga Lestari Tbk (RANC) yang melemah 1,49% ke Rp 995, PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) yang turun 0,91% ke Rp 545, serta PT Remala Abadi Tbk (DATA) yang mengalami pelemahan paling signifikan sebesar 4,67% ke Rp 4.700.

Di sisi lain, saham PT Global Digital Niaga Tbk (BELI) terpantau stagnan di posisi Rp 448 per saham. Secara keseluruhan, sentimen negatif ini turut menekan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada sesi pertama perdagangan, di mana sebanyak 336 saham dilaporkan melemah.

Purbaya Bereaksi, Anak Buahnya Sudah Dicecar

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengaku belum mendapat laporan lengkap, namun menyatakan menghormati proses hukum yang dijalankan Kejagung.

Purbaya menyebut kasus ini menyangkut Tax Amnesty masa lalu dan memastikan beberapa anak buahnya telah dipanggil untuk pemeriksaan.

Di sisi lain, Corporate Communication Manager Djarum Group, Budi Darmawan, mengungkapkan bahwa manajemen baru mengetahui kabar pencekalan tersebut dari media dan belum menerima surat resmi dari Kejagung maupun Dirjen Imigrasi.

Kejagung sebelumnya membenarkan telah melakukan penggeledahan terkait kasus ini, yang diduga melibatkan permufakatan jahat oleh oknum pegawai pajak untuk mengurangi pembayaran wajib pajak tertentu dengan kompensasi berupa suap.

SIMAK JUGA: Klarifikasi Heboh, PT Diamond Citra Propertindo (DADA) Bantah Kantor Pusat di Warung Kelontong

* Kuy cerdas investasi dan trading dengan artikel edukatif EduFulus lainnya di Google News. Dus, jika ada yang tertarik menjalin kerjasama dengan di konten EduFulus, silakan hubungi tim di WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*