
JAKARTA, KalderaNews.com – Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Arief Rachman menekankan pentingnya pendidikan yang berbasis kebudayaan untuk memperkuat identitas bangsa dalam webinar Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Provinsi Sulawesi Tenggara, Rabu, 5 Mei 2021.
Lebih lanjut, ia menjelaskan beberapa unsur untuk mengembangkan pendidikan berbasis kebudayaan, yakni takwa, fleksibel, keterbukaan, ketegasan, berencana, mandiri, toleransi, disiplin, berani ambil resiko, sportif, setia kawan, integritas, orientasi masa depan.
BACA JUGA:
- Dinas Kebudayaan DKI Jakarta Gandeng STMK Trisakti Kembangkan Kebudayaan Betawi
- Indonesia Belajar Pengelolaan Cagar Budaya untuk Pemberdayaan Perekonomian dari Belanda
- Pantau Baik-baik Komitmen 5 Program Prioritas Kebudayaan 2021 Kemendikbud ini
Ia lantas menuturkan lima hal yang membuat pendidikan menjadi sukses di antaranya adalah ketakwaan, kepribadian matang, ilmu mutakhir yang menghasilkan berprestasi, rasa kebangsaan, dan berwawasan global.
Pengamat pendidikan, Abdullah Alhadza pun mengakui pentingnya pendidikan yang berangkat dari filosofi budaya. Sebab, pendidikan yang tidak didasarkan oleh kebudayaan dapat menggradasi sebuah bangsa dan menjadikan bangsa tersebut dalam bayang-bayang bangsa lain.
Abdullah menjelaskan bahwa di abad ke-21 terjadi berbagai dinamika perubahan, salah satunya kesulitan untuk menjaga nilai-nilai warisan budaya.
“Kita diingatkan bahwa kita tidak mungkin bertahan dengan apa yang kita miliki, apa yang kita warisi, meski kita bisa merawatnya. Rawat nilai-nilai lama yang baik, kemudiaan jangan kita menutup diri untuk menerima nilai-nilai baru yang lebih baik,” pungkasnya.
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu
Leave a Reply