
JAKARTA, KalderaNews.com – Keberhasilan peluncuran Satelit SS-1 merupakan kebanggaan yang pertama bagi Indonesia. Keberhasilan ini sekaligus menjadi bukti bahwa anak-anak Indonesia sudah siap masuki era teknologi tinggi.
Surya Satelit 1 atau SS-1 adalah satelit nano pertama karya para mahasiswa Indonesia yang berhasil mengangkasa. Usai sukses mengangkasa dengan menggunakan Roket Space X Falcon 9 CRS-26 lepas landas pada 27 Oktober 2022 dini hari, lalu terbang menuju International Space Station atau ISS. Satelit SS-1, direncanakan akan masuk ke tahap orbit pada pertengahan Januari 2023 mendatang.
Satelit hasil karya generasi milenial 6 mahasiswa Surya University, yang terdiri dari: Setra Yoman Prahyang, Afik Herdika Sulistya, Roberto Gunawan, M. Zulfa Dhiyaulhaq, Hery Steven Mindarto, dan Suhandinata ini, akan berfungsi sebagai sistem informasi.
BACA JUGA:
- Pemanfaatan Citra Satelit dan Analisis Penginderaan Jauh di Indonesia Belum Maksimal
- Jarang Diketahui, 9 Juli Hari Satelit Palapa, Satelit Pertama Milik Indonesia
- President University Bersama Pusat Riset Penginderaan Jauh BRIN Kaji Industri Satelit di Indonesia
Satelit juga diperuntukkan menjadi media komunikasi, dalam bentuk pesan singkat. Selain itu, SS-1 juga berfungsi sebagai pendeteksi bencana alam, yang mampu menjangkau seluruh wilayah Indonesia.
Setra Yoman Prahyang Ketua Tim SS-1 menjelaskan, SS-1 ini sebagai automatic packet reporting system yang berfungsi sebagai media komunikasi via satelit, dalam bentuk teks singkat. Satelit ini dapat dikembangkan untuk mendeteksi bencana.
”Apabila tidak ada koneksi di tempat tersebut, kita bisa menggunakan satelit ini untuk mengetahui kondisi di lapangan, dan dapat menjangkau seluruh Indonesia.”
Ada pun Masa operasi SS-1 akan memakan waktu selama satu tahun, yaitu sejak dilontarkan di ISS. Selama satu tahun operasional inilah, satelit dikaji untuk melihat keberhasilan, dan performanya di angkasa.
“Harapannya kami ingin membantu membangun infrastruktur informasi di Indonesia,” pungkasnya.
“Mereka sangat siap dengan knowledge yang mereka miliki dan bisa menghadapi tantangan teknologi. Biasanya kalau melihat anak-anak muda sekarang, lebih banyak tertarik dengan software development, ternyata mereka mampu ke sisi hardware dengan kelas teknologi tinggi” tegas Kepala Pusat Riset Teknologi Satelit Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Wahyudi Hasbi di Jakarta pada Kamis, 29 Desember 2022.
Untuk masa depan Indonesia, keberhasilan peluncuran satelit SS-1 ini diharapkan mampu memberikan motivasi bagi pengembangan satelit di perguruan tinggi di Indonesia.
”Dengan BRIN kita lebih banyak mengarah ke riset dan ini menambah tabungan pengetahuan kita mengenai teknologi tinggi. Kita mendorong anak-anak muda, untuk terlibat lebih dalam ke arah risetnya.”
Hal yang menarik lagi, terang Wahyudi, BRIN juga mendorong tumbuhnya start up.
“Di Indonesia kita sudah bisa mendorong beberapa start-up yang bergerak di bidang space atau satelit dan sekarang mereka sedang tumbuh,” tambahnya.
Kita mengharapkan anak-anak muda yang lainnya juga akan muncul, lanjutnya, dan yang paling penting adalah mereka tidak boleh menyerah.
“Tanpa kata menyerah, kita bisa melihat akan ada pintu terbuka di sana. Pesan saya, dengan pengalaman yang sekarang, mereka seharusnya dapat menciptakan industri satelit baru Indonesia,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu!
Leave a Reply