
JAKARTA, KalderaNews.com – Ada sejumlah fenomena astronomi yang bakal terjadi di tahun 2024. Nah, inilah jadwal peristiwa astronomi pada tahun 2024.
Beberapa fenomena astronomi ini bahkan bisa diamati secara langsung di Indonesia.
Fenomena astronomi pertama yang sudah terjadi beberapa waktu lalu adalah puncak hujan meteor Quadrantid, 3-4 Januari 2024.
BACA JUGA:
- Berikut Ini 12 Jadwal Fenomena Hujan Meteor di Tahun 2024
- Gempa Sumedang Akibat Pergerakan Sesar yang Belum Dipetakan, Begini Penjelasannya!
- BMKG: Kondisi Iklim Indonesia pada 2024 Netral
So, inilah 14 fenomena astronomi yang diprediksi akan terjadi sepanjang tahun 2024:
Wolf Moon (25 Januari)
Fenomena ini bakal terjadi pada 25 Januari 2024.
Disebut Wolf Moon, lantaran sesuai dengan almanak petani Amerika untuk periode waktu ketika penduduk asli Amerika memperhatikan serigala melolong kelaparan.
Snow Moon (24 Februari)
Pada fase purnama kedua tahun 2024 ini, bulan akan tampak lebih kecil dan kurang cerah.
Bulan berada pada salah satu titik terjauhnya dari Bumi dan dikenal sebagai bulan mikro.
Adapun julukan bulan purnama ini, karena jatuh pada Februari, bulan dingin dengan banyak salju di utara khatulistiwa.
Gerhana bulan penumbra (25 Maret)
Fenomena gerhana Bulan penumbra bakal terjadi pada 25 Maret 2024.
Gerhana Bulan penumbra terjadi saat sebagian cahaya Matahari yang menuju Bulan terhalang Bumi.
Sementara Bulan purnama pada fase gerhana ini disebut sebagai “Worm Moon”.
Gerhana matahari total (8 April)
Peristiwa ini terjadi karena Bulan akan sepenuhnya menghalangi cahaya Matahari yang menuju Bumi.
Puncak gerhana matahari yang terjadi 8 April 2024 dan diperkirakan berlangsung kurang dari 10 menit.
Pink Moon (23 April)
Meskipun dinamakan “Pink Moon”, bulan ini tidak tampak berwarna pink atau merah muda.
Nama dari bulan purnama ini dikarenakan pada April, biasanya bertepatan dengan tumbuhnya bunga pertama di musim semi.
Flower Moon (23 Mei)
Ini adalah bulan purnama terakhir di musim semi dan terjadi pada 23 Mei 2024.
Dinamakan “Flower Moon” sebab penduduk asli Amerika mencatat bahwa bunga akan melimpah selama akhir musim semi.
Strawberry Moon (21 Juni)
Bulan purnama “Strawberry Moon” bakal terjadi 21 Juni 2024 malam.
Meski begitu, warna dan bentuk bulan ini tak seperti stroberi. Bulan Juni merupakan musim puncak stroberi dan menjadi alasan dibalik julukan bulan purnama kali ini.
Buck Moon (21 Juli)
Bulan purnama “Buck Moon” atau “Bulan Rusa Jantan” mencapai puncaknya pada pagi hari 21 Juli.
Fenomena ini juga biasanya juga disebut “Thunder Moon” atau “Hay Moon”. Ini merupakan bulan purnama reguler terakhir sebelum empat fenomena supermoon.
Supermoon “Sturgeon Moon” (19 Agustus)
Ini merupakan fenomena Bulan purnama yang berada di posisi perigee atau titik terdekat dengan Bumi.
Nama “Sturgeon Moon” ini berasal dari ikan sturgeon putih di Amerika Latin yang lebih mudah ditangkap pada masa ini.
Saat supermoon, bulan akan tampak lebih terang dan besar dari bulan rata-rata.
Supermoon “Harvest Moon” (17 Agustus)
Fenomena supermoon kedua tahun ini yang disebut sebagai “Harvest Moon” bakal terjadi pada 17 Agustus 2024.
Periode tersebut menjadi bulan tersibuk bagi para petani yang berada di wilayah empat musim, karena tanaman dipanen sebelum cuaca dingin tiba. Maka, supermoon pun disebut sebagai “Harvest Moon”.
Gerhana matahari cincin (2 Oktober)
Pada 2 Oktober 2024, akan ada fenomena gerhana Matahari cincin yang terjadi ketika Bumi, Bulan, dan Matahari berada di satu garis.
Akibatnya, cahaya Matahari akan tertutupi oleh Bulan dan Bumi menjadi gelap.
Supermoon “Hunter’s Moon” (17 Oktober)
Peristiwa supermoon ketiga pada tahun ini akan terjadi pada malam hari 16-17 Oktober atau malam 17-18 Oktober.
Supermoon ini ketika bulan akan berada paling dekat dengan Bumi, membuatnya tampak seperti raksasa di langit musim gugur.
Supermoon “Beaver Moon” (15 November)
Bulan purnama ini akan tampak sebagai salah satu bulan paling terang dan terbesar tahun ini.
Beberapa orang percaya bahwa julukan supermoon ini berasal dari perangkap yang dibuat oleh penduduk asli Amerika untuk menangkap berang-berang.
Sementara beberapa orang lain percaya bahwa hal itu berasal dari berang-berang yang membangun bendungan musim dingin sebelum saluran air membeku.
Supermoon “Cold Moon” (15 Desember)
Pemandangan astronomi terakhir yang terlihat di langit tahun ini adalah supermoon “Cold Moon”.
Julukan ini berkaitan dengan cuaca dingin dan datangnya musim dingin di belahan Bumi utara.
Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Tertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com
Leave a Reply