SEMARANG, KalderaNews.com – Kematian seorang dosen wanita di sebuah hotel kawasan Gajahmungkur, Kota Semarang, menggemparkan publik dan heboh di media sosial. Kematiannya ini pun memicu berbagai pertanyaan.
Korban diketahui sebagai dosen Hukum Pidana di Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG), salah satu universitas swasta ternama di kota Semarang.
Kasus ini viral setelah rekaman informasinya tersebar di media sosial, sementara pihak kepolisian masih melakukan pendalaman untuk memastikan penyebab kematian dan sosok pria yang bersama korban di hotel.
BACA JUGA:
- Motif Asmara dan Cemburu, Oknum Polisi Perkosa dan Bunuh Dosen IAK Setih Setio
- Kejam! Guru di Papua Pedalaman Dibunuh KKB di Depan Muridnya Saat Kegiatan Sekolah
- Dwi Hartono, Dalang Pembunuhan Kacab BRI Ternyata Pernah Jadi Makelar Mahasiswa Baru dan Terjerat Kasus Ijazah Palsu
Untuk memahami perkembangan kasus ini secara lebih jelas, berikut lima fakta kematian dosen UNTAG yang coba dihimpun:
1. Penemuan Mayat Viral di Media Sosial
Kabar mengenai ditemukannya seorang dosen wanita meninggal dunia di sebuah hotel kawasan Gajahmungkur, Semarang, menjadi perhatian publik setelah diunggah oleh akun Instagram @smg_repostt.
Korban ditemukan pada Senin (17/11) sekitar pukul 05.40 WIB.
Akun tersebut menuliskan,
“Kota Semarang kembali di gegerkan penemuan jenzh, tepat nya di sebuah kamar hotel,”
dan menjelaskan bahwa laporan awal berasal dari seorang pria berinisial B:
“pihak hotel mendapatkan laporan dari seorang bapak ber insial B, bapak tersebut menginformasikan ke pihak hotel bahwa ada seorang pengunjung tergeletak di dalam kamarnya (210).”
2. Korban Diketahui Seorang Dosen Hukum
Kapolsek Gajahmungkur, AKP Nasoir, mengonfirmasi bahwa korban berinisial D, berusia 35 tahun, dan merupakan dosen hukum di salah satu universitas swasta Semarang.
Ia menyampaikan, penemuan mayat diketahui sekitar pukul 04.30 WIB.
Nasoir berkata:
“Korban perempuan asal Purwokerto, inisial D, umur 35 tahun, diketahuinya itu jam sekitar jam 04.30 WIB.”
Ia kemudian menambahkan,
“Ya dosen FH Untag (Universitas 17 Agustus).”
3. Datang Bersama Seorang Pria dan Diduga Meninggal Karena Sakit
Korban tercatat datang ke hotel bersama seorang laki-laki. Namun polisi belum memastikan hubungan antara keduanya.
Nasoir menjelaskan:
“Berdua dengan seseorang, kan satu kamar, sama laki-laki. (Pacarnya?) Kita belum berani mengatakan itu, pokoknya mereka satu kamar.”
Pria tersebut tidak diamankan polisi, tetapi sempat dimintai keterangan. Dugaan awal polisi menyebut korban meninggal akibat sakit. Korban bahkan disebut sempat berobat dua hari berturut-turut.
Nasoir menyampaikan:
“(Laki-laki) Nggak kita amankan. Cuma kemarin sempat kita minta keterangan terkait kronologi saja, karena dugaan awal meninggalnya karena sakit,”
Nasoir juga menambahkan, “2 hari sebelumnya berdua dengan lelaki yang ada di satu kamar itu, sempat berobat ke (RS) Tlogorejo juga 2 hari berturut-turut tanggal 15-16, terus disarankan dokter untuk rawat jalan.”
Pemeriksaan Inafis serta dokter RSUP Dr Kariadi menyatakan tidak ditemukan tanda kekerasan pada tubuh korban.
4. Korban Telah Diautopsi Atas Permintaan Keluarga
Kasat Reskrim Polrestabes Semarang, AKBP Andika Dharma Sena, memberi keterangan bahwa proses autopsi telah dilakukan. Ia juga mengaku pihaknya masih mendalami identitas laki-laki yang bersama korban, yang disebut-sebut sebagai anggota kepolisian.
Andika mengatakan:
“(Laki-laki itu polisi?) Kita masih dalami dulu, setelah semua selesai, keluarga juga minta autopsi dulu. (Infonya polisi di Semarang?) Nanti ya, kita jelaskan.”
Ia menegaskan lagi,
“(Laki-laki diamankan?) Belum, karena dari kita ada laporan, kita cek, tidak ada tanda-tanda kekerasan. Kita pastikan kembali, dan keluarga pun minta autopsi, secepatnya dijelaskan.”
5. Polisi Mengonfirmasi Laki-laki Teman Korban adalah Anggota Polri
Keterangan lebih lanjut datang dari Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Artanto, yang menyebut pihaknya belum menerima laporan resmi dan masih melakukan pengecekan.
Artanto mengatakan:
“Saya belum dapat laporan resmi, saya baru dapat dari berita aja. Saya konfirmasi dulu dari Polrestabes. (Infonya anggota Polda?) AKBP B? Saya dalami dulu.”
Namun Kapolsek Gajahmungkur, AKP Nasoir, kemudian membenarkan informasi bahwa laki-laki yang bersama korban adalah anggota Polri.
Ia menegaskan melalui pesan singkat:
“(Perempuan) Dosen FH Untag. (Laki-lakinya beralamat di) Perumahan Kampung Semawis, Kedungmundu Tembalang. (Kerjanya?) Anggota Polri.”
Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Tertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com.


Leave a Reply