
JAKARTA, KalderaNews.com – Budaya adalah warisan kekayaan yang harus kita pelajari dan lestarikan. Remaja sebagai generasi penerus bangsa memiliki peran besar dalam pelestarian budaya Indonesia.
Sebab itu, Jambore Penggalang SMPK PENABUR Jakarta 2019 mengusung tema “Merangkul Keragaman”. Aceh, Yogyakarta, DKI Jakarta, hingga Sulawesi Utara, Papua, dan wilayah Indonesia lainnya hadir dalam bentuk kampung mini lengkap dengan ragam budayanya: pakaian adat, makanan khas, tari tradisional, serta kesenian daerah yang dibuat dan diperagakan oleh peserta didik.
Berlangsung pada Kamis-Jumat, 20 & 21 Juni 2019 di Kempi 1&2, Cibubur, sebanyak 2372 peserta didik kelas 7 didampingi 261 guru dan 276 dewan galang mengasah keterampilan kepramukaan (panorama, tali temali, kompas, sandi, semaphore, latihan keterampilan baris-berbaris) sembari mempelajari uniknya budaya Indonesia.
BACA JUGA:
- Menag RI Minta Penerima Beasiswa 5000 Doktor Kemenag di Perancis dan Belanda Lulus Tepat Waktu
- Hasil PPDB Madrasah (MAN) DKI Jakarta Diumumkan, Cek di Sini!
- 1.018 Siswa SDK PENABUR Jakarta Kembali Asah Kepekaan di Yogyakarta
- Wow, 3 Perguruan Tinggi di Indonesia ini Peringkatnya Melompat Tinggi di Level Dunia
- Penerimaan Siswa Baru SMP DKI Jakarta, Berikut Jadwal Pendaftaran Jalur Zonasi
Berbagai penampilan kesenian dan budaya hadir memeriahkan acara. Adapun kegiatan Kunjungan Kampung, dimana siswa-siswi saling mengunjungi kampung yang berbeda dan mempelajari kebudayaan di dalamnya.
Tak hanya dalam hal kebudayaan, peserta didik juga diajarkan untuk peduli dan berbagi kepada sesama. Misalnya, dengan mengumpulkan buku untuk disumbangkan kepada Taman Bacaan Sumber Ilmu, Kampung Cidokom, Desa Kopo, Cisarua, Bogor.

Demikian kegiatan Jambore “Merangkul Keragaman” ini diharapkan tak sekedar melatih kedisiplinan, kemandirian, serta kreativitas, tapi juga tenggang rasa dan kepedulian terhadap keragaman budaya maupun sesama. Melalui Jambore Penggalang SMPK PENABUR Jakarta, remaja Indonesia siap rangkul keberagaman!
Ketua BPK PENABUR Jakarta, Ir. Anton Yuwono menegaskan kegiatan kepramukaan yang diselenggarakan ini bukan sekedar menanamkan kedispilinan, namun juga menjadi ajang sosialisasi dengan teman sebaya dari seluruh peserta didik SMPK PENABUR Jakarta.
“Dalam era disrupsi ini, setiap orang dituntut untuk lebih mempunyai kecerdasan sosial yang tinggi. Kepramukaan berperan menjadi satu hal penting untuk mengajarkan kepekaan peserta didik akan sosial, teamwork, dan stategi dalam mencapai tujuan bersama,” jelasnya. (JS)
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu.
Leave a Reply