
RIAU, KalderaNews.com – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy menegaskan digitalisasi sekolah tidak akan menghilangkan proses pembelajaran dengan tatap muka.
“Pembelajaran dengan tatap muka antara guru dan siswa di kelas tetap penting dan tidak tergantikan dan akan diperkaya dengan konten-konten digital,” tegasnya saat peluncuran program digitalisasi sekolah di Kepulauan Riau, Rabu, 18 September 2019.
BACA JUGA:
- Wisuda 4436 Mahasiswa PKN STAN, Sri Mulyani: Jangan Berhenti Belajar
- Baru 1 Kampus yang Masuk 10 Besar ASEAN, Universitas Lainnya Ngapain?
- Inilah 10 Universitas Terbaik di Dunia Versi THE 2020
- 10 Universitas Terbaik di Asia 2019 Versi Times Higher Education (THE)
- Digitalisasi Sekolah 3T, Yakin Internet Tidak Lelet?
Ia menegaskan program digitalisasi tidak berarti proses belajar mengajar dengan cara konvensional tidak berlaku. Pembelajaran dengan tatap muka antara guru dan siswa masih menjadi cara yang paling tepat, terutama dalam pembentukan karakter siswa.
Apalagi, di era revolusi industri 4.0, peran guru semakin penting. Guru tidak hanya mengajar, namun sekarang guru harus menguasai sumber-sumber dimana anak-anak bisa belajar. Anak-anak bisa belajar dari guru yang mengarahkan. Dengan kata lain, guru berfungsi sebagai penghubung sumber belajar atau resource linker.
Lalu sebagai fasilitator, guru memfasilitasi dan mencari narasumber yang relevan. Lalu sebagai penjaga gawang informasi atau gate keeper, guru harus bisa membendung hal-hal yang membahayakan. (LF)
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu
Leave a Reply