
JAKARTA, KalderaNews.com – Besar pasak daripada tiang. Besar pengeluaran daripada pendapatan. Kamu sering mengalami hal ini?
Nah, ini saatnya kamu, terutama mahasiswa harus memiliki rencana keuangan yang matang. Kata orang, logika tak jalan tanpa ada “logistik”. Artinya, persoalan keuangan bisa saja mengancam dengan serius kelangsungan kuliah kamu.
BACA JUGA:
- Kamu Mau Dapat Uang Baru Rp 75 Ribu, Cek di Sini!
- 3 Langkah Awal Buat Branding UMKM Bagi Pemula
- Direncanakan Sejak 2018 Lalu, Ini Lho Uang Kertas 75 Ribu Rupiah di HUT ke-75 Kemerdekaan RI
- Holland Alumni Network Indonesia Singkap Rahasia Usaha yang Mau Go-Online di Tengah Pandemi Covid-19
- Budi Gunadi Sadikin: Yang Namanya Orang Termiskin Dapat Dua Kali Bantuan Nggak Papa
Lantas, apa itu dana darurat?
Dana darurat adalah dana khusus untuk kebutuhan yang bersifat tiba-tiba, penting, atau mendesak. Misal, jika ada anggota keluarga yang sakit atau kecelakaan, lalu butuh biaya operasi maka bisa dipakai. Atau saat dalam masa pandemi seperti ini, maka dana darurat sangat berguna, terutama untuk memenuhi biaya hidup sehari-hari.
Idealnya, dana darurat ini 3 sampai 6 kali dari seluruh pengeluaran dalam satu bulan. Misal, pengeluaran selama sebulan Rp 2 juta, maka minimal dana darurat yang harus kamu miliki adalah Rp 6 juta.
Dana darurat ini sebaiknya dalam bentuk tabungan atau deposito di bank. Prinsipnya, dana ini tidak boleh diambil kecuali untuk hal-hal yang darurat. Untuk ini, kamu harus disiplin sekali. Selain itu, jika dana darurat ini terpakai, maka kamu mesti mencari upaya untuk mengumpulkan dana kembali.
Cara kelola dana darurat:
- Pertama yang harus kamu lakukan adalah pastikan kamu memiliki rekening pribadi di bank. Sebab dana darurat ini harus disimpan dengan baik dan aman.
- Pisahkan dana darurat dengan tabungan biasa. Kamu bisa memiliki dua rekening di bank yang berbeda. Atau kamu juga bisa menyimpan dana darurat di deposito
- Nah, untuk mengisi dana darurat itu, kamu mesti secara disiplin menabung. Jika mendapatkan “jatah” bulanan dari orangtua, kamu mesti langsung sisihkan atau transfer jumlah tertentu ke rekening dana darurat. Jumlah tertentu itu bisa kamu tetapkan sendiri, misal 25 atau 30 persen dari dana yang diberikan orangtua.
- Selain itu, dana darurat juga bisa didapat dengan cara menyisihkan uang jajan, memangkas kebutuhan yang tak perlu, atau yang lain.
- Cara yang lain adalah dengan mengejar beasiswa. Dana beasiswa bisa kamu jadikan untuk kebutuhan sehari-hari, sementara dana dari orangtua bisa kamu jadikan dana darurat. Atau cara yang lain adalah dengan mencari dana sendiri, misal bekerja secara paruh waktu di sela jam kuliah atau kamu juga bisa mulai membuka bisnis secara online.
So, itulah beberapa cara merencanakan dan mengelola dana darurat bagi mahasiswa. Selamat mencoba!
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu
Leave a Reply