Yogyakarta Juara Umum Ajang Kompetisi Penelitian Siswa Indonesia 2020

Provinsi D.I. Yogyakarta juara umum pada Kompetisi Penelitian Siswa Indonesia 2020. (KalderaNews.com/Dok.Kemendikbud)
Provinsi D.I. Yogyakarta juara umum pada Kompetisi Penelitian Siswa Indonesia 2020. (KalderaNews.com/Dok.Kemendikbud)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Provinsi D.I. Yogyakarta meraih juara umum Kompetisi Penelitian Siswa Indonesia (KoPSI) 2020. Yogyakarta berhasil meraih 2 emas, 1 perak, 5 perunggu, dan 2 penghargaan khusus, yaitu Apresiasi Tema Termenarik dan Apresiasi Tema Terkini.

BACA JUGA:

Tema KoPSI 2020 adalah “Pemanfaatan dan Pengembangan Potensi dalam Rangka Mengoptimalkan Sumber Daya Lokal”. Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Menengah (Paudasmen), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Jumeri memberikan apresiasi kepada para pemenang. Dalam situasi pandemi Covid-19, para peserta tetap bersemangat menghasilkan karya-karya inovasi penelitian dalam pemanfaatan dan pengembangan potensi, serta optimalisasi sumber daya lokal bagi daerahnya.

“Kalian menempatkan diri bahwa posisi peneliti menjadi amat penting dalam menemukan solusi permasalahan global yang sedang mendera. Sungguh luar biasa!” tutur Jumeri.

Sementara, Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) mengatakan, KoPSI tak hanya sekadar kompetisi penelitian siswa tingkat SMA/MAN, tetapi juga sarana untuk memupuk motivasi agar para peneliti muda dari daerah bisa berkiprah lebih baik.

Juri lomba bidang fisika terapan, dan rekayasa (FTR), Wahyu Sri Utomo berkata, secara keseluruhan proses penjurian tak menemui kendala berarti. “Berkat kerja keras panitia, penyelenggaraan lomba telah ditunjang dengan keandalan sistem jaringan yang sangat menentukan berjalannya proses penilaian,” katanya.

Penilaian juri diatur melihat aspek latar belakang (15%), rumusan masalah (20%), metode penelitian (20%), kedalaman analisis (25%), potensi aplikasi (10%), dan kaidah penulisan (10%). Terdapat dua tahapan final KoPSI, yaitu pameran daring (poster) dan wawancara daring.

Para juri mengaku terkesan dengan karya peserta, lantaran membuktikan bahwa pandemi Covid-19 bukan halangan untuk berprestasi. Menurut Wahyu Sri Utomo, ini adalah harapan positif bagi masa depan penelitian di Indonesia. “Jangan hilang kegembiraan dalam meneliti,” pesannya.

Sedangkan juri bidang sosial dan humaniora, Laras Sekarsih mengutarakan bahwa sangat penting bagi seorang peneliti menguasai teknik berkomunikasi, agar hasil riset bisa diketahui dan bermanfaat bagi khalayak luas.

“Semoga ini bukan puncak prestasi kalian, tetapi langkah awal dan batu loncatan bagi prestasi kalian selanjutnya. Jangan berhenti meneliti, berani jujur, meneliti itu seru,” ucapnya.

* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*