Tingkat Kesantunan Digital Remaja Usia 13—17 Ternyata Lebih Tinggi Dibanding Usia Lainnya

Ilustrasi: Ancaman kejahatan seksual dan cyberbullying pada anak melalui media sosial. (Ist.)
Ilustrasi: Ancaman kejahatan seksual dan cyberbullying pada anak melalui media sosial. (Ist.)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Education Lead Microsoft Indonesia, Benny Kusuma mengatakan bahwa ada empat hal yang dianjurkan dalam pemanfaatan media digital. Hal inilah yang  menjadi tantangan dari Microsoft dan ditanyakan kepada para responden survei Digital Civility Index Microsoft 2020.

Keempatnya ditegaskannya di acara webinar diskusi kebijakan tematik bertajuk “Krisis Kesantunan dan Pemanfaatan Media Digital pada Pelajar dan Mahasiswa” baru-baru ini:

  • Penerapan aturan untuk saling menghargai dan menghormati orang lain sebelum merespons
  • Menghormati adanya perbedaan
  • Sebelum menjawab atau merespons, berhenti sejenak, di Indonesia populer dengan istilah tabayyun
  • Bagaimana kita membela diri kita sendiri dan orang lain saat kita melihat ada seorang atau pihak yang dilakukan secara tidak adil dan tidak benar.

BACA JUGA:

Benny Kusuma menambahkan bahwa survei tersebut dibagi menjadi dua kategori. Pertama, dewasa yang berumur 18—74 tahun. Kedua, remaja yang berumur 13—17 tahun.

Ada empat pertanyaan yang ditambahkan pada survei yang dilakukannya:

Pertama, nilai secara keseluruhan dari kesantunan digital yang dialami oleh responden.

Kedua, apakah ada perundungan, kata-kata kasar yang diterima secara daring, baik lingkup ruang kerja atau di luar lingkup ruang kerja dan anak-anak di lingkup sekolah dan luar sekolah.

Ketiga, organisasi mana yang menurut mereka memberikan kontribusi terhadap perbaikan tingkat kesantunan secara daring.

Keempat dampak dari Covid-19 terhadap tingkat kesantunan tersebut.

Benny Kusuma mengungkapkan hasil yang menggembirakan di mana remaja yang berusia 13—17 tahun memiliki tingkat kesantunan yang cenderung lebih tinggi dibandingkan segmen usia lainnya. Para remaja dinilai berani menerapkan empat anjuran dalam pemanfaatan media sosial.

“Karena anak-anak itu lebih bisa menghargai privasi orang lain, membela diri ketika diserang secara daring, berhenti sebelum merespons untuk memikirkan benar tidaknya, dan menghargai perbedaan pendapat,” ungkap Benny Kusuma.

Jika merasa artikel ini bermanfaat, silahkan dishare pada saudara, sahabat, dan teman-temanmu.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*