
JAKARTA, KalderaNews.com – Ki Hajar Dewantara telah ditetapkan menjadi pahlawan nasional sejak tahun 1959. Namanya telah sangat dikenal di kalangan dunia pendidikan di Indonesia. Tidak ada pelajar dan mahasiswa yang tidak mengenalnya.
Hari pendidikan yang dicanangkan setiap tanggal 2 Mei sebenarnya juga diambil dari tanggal lahir pahlawan yang bernama asli Raden Mas Soewardi Soerjaningrat ini. Dia lahir pada tanggal tersebut di Pakualaman pada tahun 1889.
Ki Hajar Dewantara yang dikenal sebagai Bapak Pendidikan Indonesia. Dia merupakan pelopor pendidikan bagi kaum pribumi pada zaman penjajahan dengan mendirikan Perguruan Taman Siswa. Slogan ciptaannya juga diabadikan menjadi slogan Kementerian Pendidikan hingga kini.
Inilah fakta menarik dari sosok Ki Hajar Dewantara yang juga kerap disingkat namanya menjadi KHD.
BACA JUGA:
- 10 Ucapan Selamat Hari Pendidikan Nasional 2021 dalam Bahasa Inggris yang Penuh Makna
- Inilah Pidato Lengkap Nadiem Makarim dalam Peringatan Hari Pendidikan Nasional 2021
- 15 Ucapan Selamat Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) Bertema Penyemangat Belajar di Tengah Pandemi Covid-19
Memiliki hobi menulis dan membaca
Sebagai kaum bangsawan, KHD mendapat kesempatan untuk sekolah khusus bagi kaum bangsawan. Sejak di tingkat dasar, KHD sudah menempuh pendidikan di sekolah Eropa. KHD suka sekali membaca buku sastra, politik, dan ekonomi. Dengan kegemarannya ini pengetahuan dan pemikirannya menjadi luas dan terbuka.
Selain membaca, KHD juga mengasah pengetahuannya dengan menjadi wartawan di sejumlah surat kabar pada zamannya seperti Midden Java, De Expres, Oetoesan Hindia, Kaoem Moeda, Tjahaja Timoer, dan Poesara. KHD juga terkenal sebagai wartawan andal yang memiliki tulisan-tulisan kritis dan penuh kritikan.
Diasingkan karena tulisannya
Dengan kepiawaiannya menulis di beberapa surat kabar dan penuh dengan kritikan, KHD sempat membuat menulis sebuah kritikan yang membuat pemerintah Hindia Belanda marah. Tulisannya berjudul ‘Seandainya Alu Seorang Belanda’ dimuat di harian De Express pada tanggal 13 Juli 1913. Karena tulisannya itu KHD mendapat ganjaran diasingkan ke Belanda pada tahun yang sama.
Keluar masuk penjara
Diasingkan ke Belanda ternyata tidak membuat KHD kapok. Sebaliknya, dia justru makin terpacu untuk memajukan pendidikan kaum pribumi. KHD kembali bersekolah dan meraih ijazah Europeesche dan mendirikan kantor berita Indonesia di Belanda.
Sekembalinya dari pengasingan, KHD makin gencar memberikan kritik dan hal tersebut membuatnya masuk dan keluar penjara. Beberapa penjara tempatnya dikurung ada di pulau Bangka, Semarang, dan Pekalongan.
Melepas gelar kebangsawanan
KHD merupakan sosok pria berdarah biru dengan gelar kebangsawanan dari Kadipaten Paku Alaman. Sebagai bagian dari kerajaan, dia memilih ‘keluar’ dari istana dan melepas peluang menjadi raja untuk dapat berbaur dengan rakyat jelata.
Sejak umur 40 tahun, dia mengganti namanya menjadi Ki Hajar Dewantara dan tidak lagi menggunakan gelar kebangsawanan. Sebutan Ki merupakan panggilan untuk orangtua yang dihormati dan diteladani. Hajar bermakna guru dan Antara merupakan dewa penghubung bumi dengan dunia yang lebih tinggi.
Mahir bemain musik
Tidak hanya pandai merangkai kata unuk menjadi tulisan, KHD juga orang yang menyukai musik. Selain itu, terlahir di lingkungan keratir membuatnya lekat dengan kebudayaan. KHD mahir memainkan piano. KHD memainkan piano untuk mengisi waktu luang di sela-sela sebagai wartawan dan aktivis.
Suka berorganisasi
Sebagai seorang wartawab muda yang ulet pada zamannya, KHD juga aktif dalam organisasi sosial dan politik. Sejak menginisiasi berdirinya Boedi Oetomo tahun 1908, KHD lantas makin aktif mengajak masyarakat Indonesia untuk bersatu. Selain Boedi Oetomo, KHD juga tergabung di organisasi Insulinde, yakni organisasi multietnik yang didominasi oleh kaum Indonesia.
Kemudian bersama Ernest Douwes Dekker dan Tjipto Mangoenkoesoemo, mendirikan Indishe Partij pada tanggal 25 Desember 1912.
Sosok Ki Hajar Dewantara ini memang menjadi panutan sosok nasionalis yang mempunyai banyak talenta. Semangatnya untuk terus belajar demi tujuan mulia sungguh tidak dapat dicari tandingannya. Selamat Hari Pendidikan Nasional, seluruh kawan pelajar dan mahasiswa!
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan bagi pada saudara, sahabat dan teman-temanmu!
Leave a Reply