
JAKARTA, KalderaNews.com – Festival Kampus Merdeka yang ditayangkan secara daring pada Selasa, 15 Juni 2021, juga menghadirkan penulis, komedian, sutradara, dan aktor, Raditya Dika. Radit berbicara topik industri kreatif.
Radit tak sendiri. Ia berbicara topik yang sama ditemani Yoris Sebastian, yang dikenal sebagai creativepreneur.
BACA JUGA:
- Ini Lima Kompetensi Harapan Presiden untuk Mahasiswa Melalui Kampus Merdeka
- Festival Kampus Merdeka, Seperti Apa Pendidikan di Era Modern
- Dear Mahasiswa, Presiden Jokowi Minta Kamu Juga Belajar di Luar Kampus
“Pandemi merupakan sebuah tantangan, bukan halangan. Bagi pelaku industri kreatif, pandemi adalah kotak tempat berkreasi,” ujar Radit.
Radit, yang lulusan jurusan Ilmu Politik Universitas Indonesia menceritakan awal masuk dalam industri kreatif justru didapatkan dari luar bangku kuliah.
Kata Radit, ilmu yang didapat di bangku kuliah dengan pengalaman di industri kreatif merupakan perpaduan yang unik.
“Stand up komedi sebenarnya adalah cara mempertahankan argumen di panggung yang dikemas dengan bahasa yang lucu. Sebenarnya tidak ada ilmu yang sia-sia selama diterapkan dengan kondisi yang dibutuhkan,” kata Radit.
Nah, kolaborasi merupakan hal yang tidak dapat dihindari dalam industri kreatif. Radit menjelaskan, kolaborasi merupakan pengalaman di luar bangku kuliah yang dapat membantu berkembang di dunia kreatif.
Sementara, Yoris, yang pernah menjadi general manajer di Hard Rock Cafe menambahkan bahwa masuk ke dalam industri kreatif membutuhkan mind set, tidak cukup hanya bermodal passion. Hal terpenting, kata Yoris, adalah setiap kesempatan belajar harus disyukuri dan dicari peluang untuk dikembangkan.
“Perjalanan mendapat uang adalah perjalanan mendapatkan value. Value merupakan hal yang harus diciptakan,” ujar Radit menambahkan. Fokus melihat skill terkuat dalam diri dan bagaimana “monetize”skill tersebut menjadi kunci keberhasilan Radit.
Bagi Radit, passion diri hanya setengah, sisanya adalah memikirkan dengan segala kreatifitas menjadi sumber ekonomi. Keberuntungan adalah kesiapan yang bertemu dengan kesempatan. Sehingga keberuntungan dapat diciptakan sendiri. Tiga prinsip ini yang membuat Radit terus dapat berkreasi meskipun di era pandemi.
Sementara, Yoris memberikan tip untuk menemukan passion ada empat hal, yakni kenali kekuatanmu, apa yang kamu sukai, apa yang dunia butuhkan, dan uang yang dihasilkan membuat kita bahagia.
Radit berpesan untuk para mahasiswa agar terus mengembangkan diri dengan mencari skill spesifik, mendapatkan uang dari skill yang spesifik tersebut, dan feed your curiosity yang merupakan semangat untuk terus belajar.
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan share pada saudara, sahabat dan teman-temanmu.
Leave a Reply