
JAKARTA, KalderaNews.com – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Pusat Prestasi Nasional mengirimkan empat siswa terbaiknya untuk mewakili tim Indonesia pada ajang International Olympiad in Informatics (IOI) ke-33 secara dalam jaringan (daring).
IOI merupakan kompetisi paling bergengsi di dunia untuk bidang informatika yang digelar setiap tahun. Tahun 2021, Singapura menjadi tuan rumah pagelaran IOI ke-33.
BACA JUGA:
- Rama Aryasuta Pangestu, Siswa SMA Kolese Kanisius Jakarta Sabet Emas APIO 2021
- Begini Penampakan Gedung Sekolah Kolese Kanisius Terbaru yang Rencananya Dipugar pada Juni 2021
- Selamat, Indonesia Terbaik Se-ASEAN di IOI Jepang 2018
Empat siswa terbaik bidang informatika yang mewakili tim Indonesia yaitu:
- Pikatan Arya Bramajati, siswa SMA Semesta BBS Semarang
- Rama Aryasuta Pangestu, siswa SMAK Kanisius Jakarta
- Edbert Geraldy Cangdinata, siswa SMA Sutomo 1 Medan
- Nicholas Patrick, siswa SMA Cita Hati Christian, Surabaya.
Pelaksana tugas (Plt.) Kepala Pusat Prestasi Nasional, Asep Sukmayadi berharap, empat siswa ini dapat memberikan hasil yang terbaik dan mengharumkan nama bangsa Indonesia di kancah internasional.
“Kita semua mengharapkan serta berusaha mewujudkan untuk mengibarkan merah putih di IOI 2021. Capaian ini harus menjadi inspirasi untuk bangsa ini, insipirasi bagi teman-teman sebaya di seluruh Indonesia khususnya bagi yang memiliki minat di bidang informatika. Pergilah untuk emas. Go Get Golds. Selamat berjuang,” tegas Asep Sukmayadi.
Tim Indonesia ini telah mengikuti seleksi Kompetisi Sains Nasional (KSN) Tahun 2020 dan seleksi tiga tahap Pelatnas dari 30 siswa terbaik. Empat siswa terbaik ini terpilih untuk mewakili Indonesia di ajang IOI ke-33.
Peserta asal SMA Kolese Kanisius Jakarta, Rama menceritakan pengalamannya selama mengikuti pelatihan nasional. “Kalau Pelatnas secara daring, jadwalnya malah lebih padat. Untungnya sih sudah kenal dengan beberapa teman, jadi waktu mau sharing dan mengobrol lebih enak,” ujarnya.
Sementara, Pikatan Arya Bramajati menuturkan ketidaktenangannya ketika meninggalkan soal yang belum diselesaikan. “Biasanya saya enggak ada jadwal tetap buat belajar. Kalau lagi pengen kerjain soal ya udah belajar. Bisa sejam lebih, tapi kalau pas enggak bisa kerjain soal ya tinggal aja dulu. Kadang ya kepikiran gitu terus nyoba lagi,” ujar Pikatan.
Indonesia pertama kali mengikuti IOI pada 1995, di Eindhoven, Belanda. Kala itu, tim Indonesia berhasil meraih medali perak. Sepanjang keikutsertaannya dalam IOI, tim Indonesia berhasil meraih empat emas, 25 perak, dan 40 perunggu.
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu
Leave a Reply