
MALANG, KalderaNews.com – Sosis merupakan salah satu bahan makanan yang mudah disimpan dan diolah. Sosis dapat dijadikan campuran berbagai masakan, termasuk mi instan yang banyak disukai pelajar dan mahasiswa. Namun, siapa yang dapat memastikan kandungan nutrisi dari sebatang sosis yang lezat itu? Mahasiwa dari Universitas menjawab pertanyaan tersebut dengan menciptakan sosis Basuke.
Lima mahasiswa dari Universitas Brawijaya menciptakan makanan olahan sosis yang berbahan dasar daging ikan yang kaya protein dan aman. Ide diciptakannya sosis Basuke ini berawal dari maraknya olahan makanan di pasaran yang kurang aman bagi kesehatan.
BACA JUGA:
- Indra Rudiansyah, Mahasiswa Indonesia yang Ikut Serta Menciptakan Vaksin Astra Zeneca
- Dosen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Ciptakan Alat untuk Mengurangi Nyeri pada Pasien Post-Covid
- Dosen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Ciptakan Alat untuk Mengurangi Nyeri pada Pasien Post-Covid
Lima mahasiswa dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) itu, Surya Rachman Susilowati, Erviana Shinta Dewi, Surya Dewi Ramadhan, Lalu Octavian Diandra P., dan Yesica Wulanda Eka P., berinisatif membuat produk makanan olahan sosis dengan bahan ikan barakuda, singkong, dan daun kelor.
Sesuai dengan namanya sosis Basuke, olahan makanan daging ikan yang dibuat ini berasal dari bahan-bahan alami, mulai dari ikan barakuda, singkong, dan daun kelor yang menggunakan bahan pengawet dari cangkang udang.
Ikan barakuda dipilih karena mengandung vitamin B2 yang berperan penting dalam menjaga sistem syaraf agar berjalan normal, membantu memperlancar metabolisme, menyembuhkan radang kulit, mencegah penyakit jantung, dan baik bagi kesehatan mata.
Daun kelor merupakan sayuran yang memiliki kandungan gizi baik untuk kesehatan berupa protein, karbohidrat, zat besi, magnesium, dan vitamin A. Sedangkan singkong dipilih karena mengandung banyak zat besi, fosfor, kalium, karbohidrat, dan lemak. Seluruh bahan tersebut difortifikasi dengan kitosan yang berfungsi sebagai bahan pengawet alami.
“Sosis yang beredar di pasaran mengandun bahan pengawet berbahaya seperti nirit. Hal tersebut menimbulkan keraguan terutama pada anak-anak dan masyarakat penggemar sosis. Sesuai penelitian mengatakan bahwa nitrosodimetilamin yang merupakan hasil reaksi nitrit dapat menyebabkan kerusaan pada hati. Selain itu, sifat karsinogenik dapat memicu berkembangnya sel kanker,” papar Surya Dewa Ramadhan, salah satu anggota tim dari UB.
“Penggunaan kitosan dari cangkang udang bertujuan untuk melapisi produk yang diawetkan, sehingga terjadi interaksi yang minimal antara produk dan lingkungan,” tambahnya menjelaskan fungsi kitosan.
Sosis Basuke ini dikemas dalam kemasan plastik vakum hampa udara sehingga makanan di dalamnya tentu akan lebih tahan lama dan mampu menekan pertumbuhan bakteri dan terhindar dari pertumbuhan mikroba, proses oksidasi, dan kerusakan pada produk dapat dihindari. Kemasan kedap udara yang dipilih dalam mengemas sosis Basuke ini dapat menjamin kualitas dari bahan-bahan atau produk yang dibungkus di dalamnya.
Saat ini sosis basuke sedang dalam proses uji proksimat di Universitas Muhammadiyah Malang, Pengurusan Hak Kekayaan Intelektual, pengajuan sertifikat dan logo halal dari MUI serta pengajuan BPOM. Sosis Basuke ini juga sudah tersedia di laman e-commerce dan media sosial dengan nama basuke.id.
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan share pada saudara, sahabat dan teman-temanmu!
Leave a Reply