
JAKARTA, KalderaNews.com – Ialah Made Pujangga, seorang guru SMA Negeri 1 Basarang di Kalimantan Tengah. Ia membuat modul pembelajaran yang sederhana dan dirancang agar bisa diimplementasikan oleh guru manapun.
Jadi, bila satu berhalangan hadir di sekolah, maka guru lain bisa menggantikannya karena ada modul tersebut.
“Dalam modul ajar tersebut terdapat materi yang tergambar dengan jelas,” tutur Made.
BACA JUGA:
- Tidak Semua Orang Hebat Adalah Guru, Tapi Semua Guru Adalah Orang Hebat
- Ketika Menteri Nadiem Bertemu Guru SD-nya, Minta Doa Agar Bisa Membangun Pendidikan Indonesia
- Simak, Inilah Teks Pidato Lengkap Mas Menteri Nadiem dalam Peringatan Hari Guru Nasional 2021
Selain di dalam kelas, Made juga kerap mengajak anak muridnya belajar di tepian Sungai Kapuas. Sungai ini menjadi urat nadi kehidupan kawasan ini. Lewat pengalaman tersebut, selain biologi, siswa juga belajar nilai-nilai kearifan lokal.
“Anak-anak dapat mengamati kondisi Sungai Kapuas. Bagaimana transportasi berlangsung di situ. Dengan tercemarnya Sungai Kapuas di materi lingkungan ini, kami ingin merefleksi ada sebuah pemaknaan yang dibawa dari kontribusi anak terhadap lingkungan. Harapannya, Sungai Kapuas yang menjadi urat nadi ini ke depan kondisinya akan lebih baik,” tutur pria yang lahir di Kapuas, Kalimantan Tengah ini.
Cerita lain dari Makassar, Sulawesi Selatan. Sumarni adalah guru di Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri 2 Makassar. Marni, sapaanya, membagikan kisah dalam membuat Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tentang kelengkapan berkendara agar anak-anak didiknya yang berkebutuhan khusus dapat berkendara dengan aman dan nyaman.
“Pertama, saya membuat rencana pembelajaran berangkat dari hasil asesmen siswa. Kemudian, saya buatkan video pembelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran saya,” ungkapnya.
Inovasi itu, kata Marni, muncul dari masalah atau kendala yang ditemuinya dalam pembelajaran. “Saya juga terinspirasi dari portal Guru Belajar Guru Berbagi dan banyak program dari Ditjen GTK yang mengajarkan bagaimana membuat video pembelajaran,” kata Marni.
Dua cerita itu muncul dalam acara Bincang Inspiratif bersama Pendidik Inovatif yang digelar secara daring.
“Ternyata guru-guru Indonesia sangat melebihi ekspektasi. Saya sangat kagum sekali. Lebih dari 106 juta kali laman Guru Berbagi ini diakses dan sudah hampir 200 ribu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), artikel, dan video, diunduh hampir 30 juta kali. Menurut saya ini menunjukkan sebuah keniscayaan bahwa guru Indonesia terus berdaya di masa pandemi. Saya lihat guru Indonesia dari seluruh penjuru, bahkan dari daerah 3T aktif di Guru Berbagi,” kata Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK), Iwan Syahril.
Upaya guru untuk terus berkarya dan berbagi hingga kini menurut Dirjen Iwan membantu untuk menguatkan semangat, inspirasi, ide-ide, dan inovasi antar sesama guru dari berbagai daerah di Indonesia.
“Ini semangat guru Indonesia yang terbukti. Kita bisa lihat, gotong royong ini luar biasa menunjukkan sebuah resiliensi guru-guru Indonesia untuk belajar berbagi dan sangat tangguh dalam menghadapi kondisi pandemi,” imbuhnya.
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu
Leave a Reply