JAKARTA, KalderaNews.com – Anggota Dewan Pengarah BRIN, Prof Adi Utarini menegaskan semangat seorang perempuan sangat fundamental dan penting untuk membangun pondasi yang kokoh baik di keluarga maupun untuk bangsa dan negara
Ia menambahkan perempuan memang perlu memiliki satu kekuatan dalam menjalani kehidupan. Hal itu juga perlu dijaga keseimbangannya, terutama dalam berkarir maupun keluarga.
“Perempuan itu harus punya Triple M, pertama adalah Menguatkan diri sendiri, Menjaga keluarga dan kemudian bermanfaat bagi masyarakat melalui tentu saja karir atau kiprah yang dijalankannya,” ungkapnya saat memberikan sambutan dalam Talkshow Super (Sosok Ibu dan Perempuan Berkarir) yang digelar oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dalam memperingati Hari Ibu, Kamis, 22 Desember 2022.
BACA JUGA:
- Kiat Jadi Juara, Edward Hartanto Enrico Abadi: Teamwork dan Tahan Banting
- Bikin Haru, 3 Tahun Tidak Pulang, Lulusan SMK Rafli Saputro Sukses di Jepang
- Elon Musk Ngaku Suka Baca dan Nonton Fiksi Ilmiah Saat Muda
Peneliti dari Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada tersebut itu meyakini bahwa perempuan itu mempunyai kekuatan dan daya tahan yang luar biasa.
Hal ini merupakan bekal utama bagi perempuan apalagi ketika mereka berperan menjadi seorang ibu yang diharapkan mampu terus menjaga dan menumbuhkembangkan keluarganya dan juga diharapkan dapat terus bermanfaat untuk masyarakat.
Sebagai seorang perempuan, Rini mengaku bersyukur bisa mendapat kesempatan untuk memperoleh penghargaan baik dari UGM, dari masyarakat ilmiah maupun dari media dan pemerintah. Terakhir dia mendapatkan penghargaan ikon prestasi Pancasila 2022. “Itu sama sekali di luar dugaan. Saya menganggap itu penyemangat sekaligus pengingat untuk saya, karena ini artinya bahwa kita harus lebih hati-hati dalam menjaga sikap dalam berbagai kesempatan,” katanya.
Namun di balik cerita manis atas prestasinya. Rini mengatakan pernah mengalami perjalanan hidup yang getir. Dia mendapati sebuah musibah kehilangan suami karena covid-19.
Musibah yang dialami itu justru memberikan kekuatan baru dalam perjalanan spiritualnya. Sehingga dirinya mencoba menuangkan kisah tersebut dalam sebuah buku biografi Sang Guru, yang dalam waktu dekat akan di-launching.
“Buku tersebut untuk menceritakan almarhum suami saya yang saya berpikir kalau saya mengalami hal seperti ini dan kemudian hal-hal itu menjadi pembelajaran yang saya rasakan itu saya simpan sendiri namun dapat dituangkan dalam bentuk biografi harapannya bisa ada pembelajaran yang bisa dipetik keteladanan dan kemudian bermanfaat untuk orang lain,” harapnya
Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu!


Leave a Reply