
JAKARTA, KalderaNews.com — Veteran Boulevard adalah kawasan strategis di kota Kenner, Louisiana, AS. Ramai orang mengunjunginya. Maklum, Banyak mal berdiri di sana.
Jangan kaget bila ketemu rendang, roti canai, sate lidah, perkedel, soto ayam bahkan Teh Botol di antara pilihan kuliner di sana. Semuanya sudah disiapkan oleh Tante Elis Herman, perempuan berdarah Tionghoa Indonesia.
Elis Herman bersama suaminya, Charles Wang, membuka restoran bernama Island Bistro di kawasan yang sibuk itu. Mereka menyajikan makanan khas Indonesia, selain juga sajian menu Barat.
BACA JUGA:
- Wawancara dengan Aditya Adiredja, Transgender Asal Indonesia yang Jadi Profesor Matematika di University of Arizona
- Ada Toko Kerajinan Bali Menyempil di Kota Kecil di Ohio, Ternyata Perempuan Ini Pemiliknya
- Di Sekolah Ini Orang Tua Boleh Membayar Uang Sekolah dengan Bekerja Membersihkan Toilet
Ian McNulty, penulis di situs berita Nola yang berbasis di Louisiana, menulis keterkejutannya menemukan menu yang pertama kali dikecapnya di resto itu.
“Kami memesan menu yang beragam dan segera meja kami dipenuhi dengan tusuk sate daging bakar, sup dengan porsi besar, nasi yang harum, dan ayam goreng yang menonjol,” tulis dia.
“Bila dengan deskripsi itu saja, kami bisa menemukannya di banyak restoran lain.Tetapi kami berada di Island Bistro, yang sejauh yang saya tahu adalah satu-satunya restoran Indonesia di daerah itu. Itu membuat makanan ini membuka mata dan belum pernah terjadi sebelumnya di sekitar wilayah ini,” tulis Ian McNulty.

Elis Herman menjadi pencetus berdirinya resto ini. Suaminya memiliki perusahaan yang memasok sushi ke toko-toko. Tapi Elis Herman punya mimpi untuk membuka restoran berdasarkan masakan keluarganya sendiri dan cita rasa rumahan.
Mereka terhubung dengan masyarakat Indonesia yang kecil dan erat melalui kelompok budaya. Begitulah cara mereka mengenal dan kemudian mendatangkan chef Indonesia berpengalaman Gagah Alamsyah.

Menu pembuka di resto ini adalah aneka gaya dan spesialisasi Indonesia yang berbeda. Menurut Ian McNulty, aspek masakan India, China, dan Malaysia muncul di seluruh citarasanya. Tapi benang pemersatu adalah dedikasi yang kuat terhadap rempah-rempah segar.
Pada kunjungan Ian McNulty baru-baru ini, Alamsyah memamerkan koleksi bahan dasar unsur ini, dengan cara yang hanya mungkin dilakukan oleh seorang koki sushi yang baru saja datang dari pasar ikan Tokyo.
Rentang menunya cukup luas dan beragam. Mulai dari soto ayam, rendang, perkedel, ayam goreng serundeng, roti canai, sate lidah hingga Teh Botol juga ada.
Dulunya bangunan yang dipakai Island Bristo digunakan oleh Wah Kitchen, sebuah resto elit Pakistan yang sudah tutup tahun lalu.

Kini interiornya menghadirkan suasana yang lebih hangat, dengan warna-warna tropis dan ceruk-ceruk yang dipajang dengan patung-patung.
“Sebuah ruang depan kecil di dekat pintu menghalangi pandangan langsung ke tempat parkir yang sempit; begitu Anda berjalan mengelilinginya dan menemukan meja, makan bisa terasa lebih nyaman dan teduh,” tulis Ian McNulty.
Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News
Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Tertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com
Leave a Reply