
JAKARTA, KalderaNews.com — Sebuah proyek penelitian tentang tumbuhan di Mars telah dilakukan oleh beberapa peneliti di University of Arkansas, AS. Dari hasil penelitian tersebut ditemukan bahwa padi hasil rekayasa kemungkinan besar bisa tumbuh di Mars dan menjadi sumber makanan manusia ketika berhasil ke sana.
Hasil penelitian tersebut dipresentasikan pada 54th Lunar and Planetary Science Conference.
Yheni Dwiningsih, seorang peneliti Indonesia turut andil dalam proyek penelitian ini. Diketahui, Yheni adalah seorang doktor di bidang ilmu tanaman, tanah dan lingkungan. Yheni sendiri mendapatkan gelar doktornya dari University of Arkansas tahun 2019 lalu.
Yheni tergabung dalam tim U of A System Division of Agriculture. U of A sendiri merupakan kependekan dari University of Arkansas.
Tim ini terdiri dari beberapa ilmuwan yang ahli di berbagai bidang seperti biologi, tanaman dan planet. Penulis utama Peter James Gann adalah mahasiswa doktor di bidang biologi sel dan molekuler. Penulis kedua, Abhilash Ramachandran merupakan seorang ilmuwan planet. Sementara Yheni turut serta sebagai rekan penulis Dominic Dharwadker, mahasiswa prasarjana di Honors College dan Vibha Srivastava, profesor di Departemen Ilmu Tanaman, Tanah dan Lingkungan.
BACA JUGA:
- 5-6 Mei 2023, Terjadi Gerhana Bulan Penumbra, Bisa Diamati di Daerah Ini
- Etilen Oksida, Zat Berbahaya yang Ditemukan di Mi Instan Asal Indonesia dan Malaysia
- Tenang! Bukan Gelombang Panas, Suhu di Indonesia Sudah Mulai Turun
Lebih Jauh tentang Kemungkinan Tumbuhnya Padi di Mars
Mengutip spacedaily.com, para peneliti tim U of A melakukan simulasi dengan membuat tanah yang mirip seperti tanah di Mars.
Terdapat banyak kandungan perklorat di Mars yang sifatnya racun bagi tumbuhan. Untuk itu, peneliti tim U of A menggunakan Mojave Mars Simulant (MMS) yang merupakan tanah Mars tiruan buatan NASA. MMS sendiri berbahan dasar batuan basal yang ditambang dari Gurun Mojave di Arizona.
Uji coba menumbuhkan padi dilakukan dengan menanam satu padi liar dan dua gen padi rekayasa yang dirancang untuk menahan faktor gagal tumbuh seperti kekeringan dan kadar garam yang tinggi. Tim U of A juga menemukan bahwa mengganti seperempat tanah Mars tiruan dengan tanah pot meningkatkan pertumbuhan padi.
Para peneliti juga mengidentifikasi ambang batas perklorat di dalam tanah yang menentukan bahwa padi dengan rekayasa genetika berpotensi tumbuh di tanah Mars. Padi bisa dikatakan merupakan pilihan tumbuhan terbaik yang kemungkinan besar dapat tumbuh di Mars.
Dengan hasil ini, uji coba lainnya juga akan dilakukan. Peneliti akan menggunakan Mars Global Simulant dan tumbuhan padi yang kadar garamnya lebih tinggi. Hal ini bertujuan untuk membiasakan tumbuhan padi dengan lingkungan planet Mars yang kaya kandungan perklorat.
Menarik dan menakjubkan ya!
Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Tertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com
Leave a Reply