
BENGKULU, KalderaNews.com – Peserta didik kelas 1 dan kelas 4 SD Sint Carolus Bengkulu mengadakan kegiatan Gelar Karya Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dengan tema “Bhinneka Tunggal Ika” pada Jumat, 12 Mei 2023. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai upaya untuk mewujudkan pelajar Pancasila yang mampu berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, yaitu beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkebhinekaan global, gotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif.
Melalui tema kali ini diharapkan peserta didik mulai dan semakin mengenal tentang keberagaman kebudayaan di Indonesia serta nantinya dapat menumbuhkan kecintaan pada Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Kegiatan ini sebenarnya sudah dilaksanakan di dalam kelas sejak bulan Januari 2023 dengan mengenalkan keberagaman yang dimiliki oleh bangsa Indonesia salah satunya adalah keragaman budaya. Kemudian dilanjutkan dengan mengenal masing-masing kebudayaan yang ada dan peserta didik diajak mempelajari beberapa tarian daerah melalui kelompok yang sudah ditentukan oleh wali kelas. Dengan antusias mereka berlatih mulai Maret 2023 dan pada Jumat lalu menjadi kesempatan bagi peserta didik menampilkan karya mereka di hadapan para guru dan orang tua.
BACA JUGA:
- Inilah Daftar Siswa SMA/MA dari Bengkulu yang Akan Bertanding di OSN 3-8 Oktober 2022
- Dubes Jepang Kanasugi Kenji Apresiasi Program Offshore School Tarakanita dan Himeji International School
- Menpora Dito Ariotedjo Ternyata Alumnus SD Tarakanita 2 Jakarta Lho
Kegiatan gelar karya ini dibawakan oleh Margareta Nopia dan Lily Selviana Barus denna pembukaan yang diawali dengan doa yang dipimpin oleh Rosalia Rasiyem. Pada kesempatan ini Agnes Dwi Hartati selaku kepala sekolah menyampaikan ungkapan syukur atas kekayaan budaya yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Dengan tema yang ada maka diharapkan perbedaan tidak dijadikan sebagai pertentangan, tetapi menjadi sarana menumbuhkan sikap saling menghargai
Pada kesempatan ini Yurnaningsih, S.Pd. MM selaku Pengawas SD Sint Carolus berharap gelar karya ini mampu menumbuhkan karakter 6 dimensi Pancasila yaitu beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, mandiri, bergotong-royong, berkebinekaan global, bernalar kritis, dan kreatif. Gelar karya ini menurutnya juga menjadi sarana mengembangkan bakat dan minat dari siswa yang dapat diwadahi sekolah dalam kegiatan intrakurikuler dan kokulikuler.
Pada gelar karya pada kali ini anak-anak kelas 1 menampilkan beberapa tarian daerah yaitu Gundul-Gundul Pacul, Apuse dan Tor Tor. Lagu Gundul-Gundul Pacul berasal dari Jawa memiliki arti bahwa seorang pemimpin sesungguhnya bukan orang yang diberi mahkota, tetapi dia adalah pembawa pacul untuk mencangkul, mengupayakan kesejahteraan bagi rakyatnya. Lagu Dolanan Gundul-Gundul Pacul yang mempunyai makna bahwa saat kita mengemban jabatan ataupun menjadi manusia seutuhnya tidak diperbolehkan “gembelengan” yang berartikan sombong.
Sedangkan lagu daerah Apuse menceritakan kisah seorang cucu yang berpamitan dengan kakek dan neneknya karena pergi merantau. Lagu Apuse diciptakan oleh Tete Mandosir Sarumi dalam bahasa Biak dan dipopulerkan oleh Corry Rumiono.
Sementara itu Tari Tor Tor sudah ada dan dipertunjukkan sebagai sebuah tarian perayaan pada upacara tertentu. Tarian ini berasal dari suku yang terletak di daratan Sumatera Utara. Daerah tersebut yang meliputi Kabupaten Humbang Hasundutan, Samosir, Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah dan Toba.
Berdasarkan catatan sejarah, tarian ini pada awalnya merupakan sebuah tarian ritual yang sakral dan dipentaskan pada upacara-upacara kesembuhan, kematian, dan lain sebagainya. Hingga saat ini, Tari Tor Tor menjadi salah satu bagian penting dari budaya adat suku Batak.
Gelar karya kelas 4 menampilkan tarian yaitu Ampar-Ampar Pisang, Sekundang Setungguan, Yo Botoi-Botoi, Pantai Malabro, Injit-Injit Semut, Rasa Sayange, Sinanggar Tulo, Apuse dan Suwe Ora Jamu. Peserta didik kelas 4 dalam menari diiringi musik dan mereka menyanyikan secara langsung. Dengan cara ini anak-anak diajak semakin mengenal dan mengerti akan pentingnya menjaga kebudayaan Nusantara yang beranekaragam.

Kebudayaan ini tentunya menjadi kekayaan tersendiri dan daya tarik bagi para wisatawan yang datang ke Indonesia. Adapun salah satu lagu daerah yang ditampilkan kelas 4 yakni lagu daerah dari Bengkulu berjudul Bekatak Kurak Kariak dari Bengkulu Selatan yang bercerita tentang seorang kakak yang ingin mengajak pulang adiknya. Lagu ini menjadi lagu populer di daerah Bengkulu yang diciptakan oleh Zuraida A., Iwan Saeran, Romlah Robianty.
Anak-anak cukup antusias dalam mengikuti gelar karya, sementara orang tua memberikan dukungan yang luar biasa dalam persiapan anak-anak mereka dalam gelar karya hari ini. Orang tua begitu antusias menunggui anak-anak dalam berlatih dalam beberapa hari menjelang pentas, ada juga yang sibuk membantu dalam menyiapkan kostum, terlebih kostum yang dibuat dengan mandiri oleh anak-anak.
Melalui kegiatan ini diharapkan kerjasama orang tua, guru dan sekolah dapat terjalin dengan baik sehingga dapat mendukung perkembangan anak dalam meraih masa depan mereka. (Penulis: Yulius Paskalis Harmoko)
Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Tertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com
Leave a Reply