
JAKARTA, KalderaNews.com – “Peserta didik yang unggul, cerminan guru hebat”, mungkin kalimat tersebut tepat untuk menggambarkan kualitas pendidikan yang baik, walau kadang tidak selalu sejalan tergantung pada kondisi pendidikan yang dihadapi sekolah.
Guna meningkatkan kualitas pendidikan yang unggul, Tarakanita kembali melakukan Hari Studi Guru (HSG). Kegiatan tersebut kembali diadakan pada Sabtu, 18 Januari 2025 bertempat di Auditorium SMA 1 Tarakanita Jakarta.
Kegiatan tersebut dihadiri kurang lebih oleh 300 peserta yang terdiri dari para guru dan Suster CB berkarya di Tarakanita Wilayah Jakarta yang berasal dari jenjang; KB-TK, SD, SMP, SMA, dan SMK dari 18 unit sekolah Tarakanita, di 6 blok yang berbeda di wilayah Jakarta.
BACA JUGA:
- Semarak Ulang Tahun Ke-50 SMP Tarakanita 3 Jakarta
- KB-TK Tarakanita 5 Jakarta Bakti Sosial ke Panti Asuhan Putri Vita Dulcedo
- Sukacita Natal di KB-TK Tarakanita Surabaya
Turut hadir dalam kegiatan ini Kepala Kantor Tarakanita Wilayah Jakarta yaitu Sr. Yudith M. Maryani, CB dan Sr. Brigitta Ida Raimundawati, CB selaku Ketua Yayasan Tarakanita.
Membuka acara ini dengan peneguhan hati, Sr. Yudith, CB menegaskan pentingnya para guru untuk bersungguh-sungguh menghantarkan peserta didik untuk menjadi generasi yang unggul, melalui nilai-nilai karakter yang dihidupi Tarakanita, khususnya dalam nilai-nilai Cc5+ yang tertuang dalam Pendidikan Karakter Tarakanita atau yang biasa disingkat dengan PKT.
Ia yakin bahwa para guru mampu memberikan contoh dan teladan yang baik sehingga para peserta didik dapat menjadikan pribadi yang unggul.
“Nemo dat quod non habet” yang berarti ”tidak ada yang dapat memberikan apa yang tidak mereka miliki”.
Begitulah kalimat pembuka yang dikemukakan oleh Ambrosius Sigit Kristiantoro, SS, M.Pd, selaku Kepala Divisi Pendidikan Tarakanita dalam paparan materi yang disampaikan pada kegiatan Hari Studi Guru Tarakanita Wilayah Jakarta.
Mengambil tema “Strategi Pembelajaran Karakter dalam Perspektif Modalitas Pendidik” Ia ingin mengajak para guru untuk dapat mengembangkan kompetensi dalam dirinya, khususnya dalam perihal pengembangan karakter.
Sehingga diharapkan para guru mampu menjadi role mode bagi tumbuh kembang karakter para peserta didik di lingkungan sekolah.
Melalui contoh studi kasus sederhana mengenai seorang anak yang enggan untuk membuang sampah pada tempat sampah yang sudah disediakan.

Ia mengajak para guru untuk berani memberi teladan yang nyata lewat perbuatan yang dilakukan, dan tidak hanya berhenti pada kata-kata yang baik, sesuai peribahasa latin “Verba Movent Exempla Trahunt”.
Karena ketika kita melihat seseorang melakukan sesuatu dengan konsisten dan penuh dedikasi, kita cenderung merasa terdorong untuk mengikuti jejaknya. Begitu pula bagi seorang peserta didik akan mengikuti hal-hal baik yang dilakukan oleh gurunya.
Guna meningkatkan modalitas pendidik dalam Pembelajaran Karakter Tarakanita, Ia menegaskan pentingnya melakukan kegiatan terprogram, pembiasaan, dan keteladanan, lewat penerapan pendidikan nilai dan keutamaan (values and virtus), yang didasarkan pada standar dan kriteria tertentu.
Sehingga moral dan etika dapat terbentuk dalam diri peserta didik, yang menjadikan sekolah Tarakanita tidak hanya menjadi ruang pendidikan yang menciptakan peserta didik yang cerdas tetapi juga berintegritas. Sesuai dengan nilai Cc5+ yang dihidupi Tarakanita. (Penulis: Lukas Maria Sunu)
Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Tertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com
Leave a Reply