Capres Anies Janjikan Percepatan Sertifikasi Guru, Angkat PPPK Guru, dan Berikan Beasiswa untuk Anak Guru dan Dosen

Calon Presiden (Capres) 2024, Anies Baswedan
Calon Presiden (Capres) 2024, Anies Baswedan (KalderaNews/JS de Britto)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com –  Dalam debat calon presiden (capres) kelima, Anies Baswedan memberikan pernyataan dengan menjanjikan beberapa hal untuk mencerdaskan anak bangsa.

Ia menyampaikan bahwa agar pendidik bisa mendidik anak dengan baik, maka perlu diimbangi dengan menanggung kesejahteraan guru dan dosen.

“Ketika kita bicara mencerdaskan pendidikan bangsa, pendidik kuncinya. Kita ingin pendidik bisa mendidik anak-anak kita. Karena itu, kita harus bertanggung jawab penuh atas kesejahteraan pendidiknya agar mereka bisa berkonsentrasi mendidik anak-anak kita,” ucap Anies.

BACA JUGA:

Kesejahteraan pendidik, kunci masalah pendidikan

Anies mengatakan, prinsip bertanggung jawab atas kesejahteraan pendidik perlu diterapkan dalam menangani masalah pendidikan saat ini.

Ia merujuk pada masalah kesejahteraan pendidik yang mana puluhan guru honorer belum diangkat jadi PPPK, 1,6 juta guru belum tersertifikasi, dan dosen yang masih menanggung beban administrasi.

“Jadi, program yang harus kita kerjakan, program yang rencananya akan kita kerjakan, adalah percepatan sertifikasi guru, pengangkatan guru honorer menjadi PPPK.” imbuh Anies.

Anies pun juga menyinggung tentang beasiswa untuk anak guru, anak dosen dan para tenaga kependidikan agar turut disejahterakan melalui beasiswa.

“Kemudian beasiswa untuk anak guru dan anak dosen dan anak tenaga kependidikan. Jangan sampai mereka mendidik ratusan anak, tetapi anaknya sendiri tidak bisa menyelesaikan pendidikan sampai tuntas. Kemudian penghargaan dan tunjangan bagi dosen dan peneliti yang berbasis pada kinerja. Dan yang tidak kalah penting adalah mengurangi beban administrasi,” sambung capres 01 tersebut.

Anies juga menandaskan bahawa dosen jangan diberi beban administrasi terlalu besar agae bisa melakukan tugasnya dalam mengajar, meneliti, dan melaksanakan pengabdian masyarakat.

“Dosen beban administrasinya luar biasa besar. Dosen itu mengajar, meneliti, melakukan pengabdian masyarakat. Tapi jangan diberi beban administrasi yang terlalu besar. Prinsipnya, ada nilainya dulu yang kita pegang, kemudian ada turunan teknisnya, teknokrasi yang tadi saya sampaikan, dan bebaskan dari beban-beban yang tidak perlu,” tekan Anies.

Anies pun turut merinci sejumlah contoh langkah pendukungan kesejahteraan pendidik di Jakarta saat ia menjabat sebagai Gubernur DKI.

Di antaranya yakni hibah bagi guru PAUD, bantuan bagi guru agama, dan bebas pajak bumi dan bangunan (PBB) untuk guru dna dosen.

“Kami cerita sedikit yang kami kerjakan di Jakarta. PAUD, guru-guru PAUD mendapatkan hibah di Jakarta. Kemudian guru-guru agama kita berikan bantuan. Semua guru dan dosen di Jakarta bebas PBB rumahnya. Sebagai apa? Sebagai penghargaan negara untuk mereka,” ucapnya.

Dukungan pada pendidik, investasi terbaik

Anies menilai bahwa dengan mendukung status pada guru dan dosen adalah salah satu investasi untuk mencerdaskan Indonesia.

“Jadi, kita berikan dukungan berupa status pada guru, dosen juga begitu, kemudian penghasilannya, dan kehormatannya. Pandang ini sebagai investasi untuk Indonesia yang tercerdaskan,” kata Anies.

Anies juga mengatakan agar negara jangan pelit untuk berinvestasi di bidang pendidikan, terutama pada guru.

Menurutnya, pengeluaran di bidang pendidikan jangan dipandang sebagai biaya, tetapi investasi pendidikan bagi pelajar.

“Karena itu, negara jangan pelit bicara investasi di bidang pendidikan, jangan pelit sama guru, janganlah kita berikan yang seminim mungkin untuk guru. Berikan yang adil sehingga mereka bisa konsentrasi,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News

*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmuTertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*