Ramadhan atau Ramadan, Cara Penulisan Mana yang Benar?

Ilustrasi: Bulan Ramadan. (KalderaNews.com/Ist)
Ilustrasi: Bulan Ramadan. (KalderaNews.com/Ist)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Ramadhan atau Ramadan? Kamu bingung mau pakai yang mana? So, begini penjelasan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

Pada bulan yang penuh berkah bagi umat Islam ini, kita sering menyaksikan kata “Ramadhan”, “Ramadan”, atau Romadlon dalam berita, informasi, selebaran, diskon, hingga baliho.

Kita juga sering bertanya, bagaimana penulisan Ramadhan yang benar menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

Nah, begini penjelasannya!

BACA JUGA:

Ramadhan atau Ramadan

Menurut KBBI, cara penulisan yang benar adalah Ramadan.

Karena, bila kita menelusuri kata Ramadhan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), maka penelusuran akan mengarah pada kata Ramadan.

Maka, kata yang baku dan benar adalah Ramadan (tanpa huruf H).

Sesuai KBBI, Ramadan adalah bulan kesembilan tahun Hijriah (29 atau 30 hari). Pada bulan ini, orang Islam yang sudah akil balig diwajibkan berpuasa.

So, gunakanlah kata Ramadhan, Romadon, atau Romadhon dalam penulisan nonformal.

Sementara, gunakan kata Ramadan dalam penulisan yang formal.

Kesimpulannya, kata Ramadhan, Romadon, dan Romadhon tidaklah baku. Lantaran, menurut KBBI, penulisan Ramadhan yang benar adalah Ramadan.

Arti kata Ramadan

Kata “ramadan” (رمضان) sendiri pada dasarnya diambil dari kata “ramidla” (رَمِضَ), yang berarti panas.

Para ulama lantas menjadikan makna panas pada kata “ramadan” dengan arti membakar atau menghapus semua dosa orang yang berpuasa.

Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News

*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmuTertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*