Universitas Islam Mulia Yogyakarta Resmi Berdiri, Merger Dari 2 Kampus Kesehatan

Kepala LLDIKTI Wilayah V, Prof Setyabudi Indartono (kiri) bersalaman dengan Ketua Yayasan Mulia Yogyakarta, Mujidin (kanan). (dok.UIM)
Kepala LLDIKTI Wilayah V, Prof Setyabudi Indartono (kiri) bersalaman dengan Ketua Yayasan Mulia Yogyakarta, Mujidin (kanan). (dok.UIM)
Sharing for Empowerment

YOGYAKARTA, KalderaNews.com – Universitas Islam Mulia (UIM) resmi berdiri di Yogyakarta, merger dari dua kampus Akademi Kebidanan Mulia Madani dan Institut Sains dan Teknologi Kesehatan Mulia Yogyakarta

Kampus UIM berdiri di Jalan Wates KM 9,5 Plawonan, Argomulyo, Sedayu, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Berdirinya UIM merupakan.

“Semoga penggabungan ini bisa memperkuat sumber daya yang ada, jika selama ini dianggap kurang, serta bisa mengakselerasi kualitas perguruan tinggi yang ada,” kata Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah V, Prof Setyabudi Indartono.

BACA JUGA:

Kompetisi bisnis pendidikan semakin berat

Prof Setyabudi menuturkan kompetisi bisnis pendidikan tinggi saat ini sangat berat. Persaingan tidak hanya di level nasional namun sudah masuk ke tingkat internasional.

Sementara rangking universitas-universitas Indonesia saat ini belum mampu menembus 100 besar.

“Jadi PR bagi kita untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas kompetisi dari perguruan tinggi yang ada di Indonesia,” katanya.

Ia berharap munculnya UIM Yogyakarta bisa menjadi salah satu contoh sebuah universitas yang memiliki positioning di kancah persaingan universitas yang ada.

“Karena tidak semua universitas yang ada saat ini yakin memiliki keunggulan tertentu,” kata Prof Setyabudi menambahkan

Sementara itu Ketua Badan Pembina Yayasan Mulia Yogyakarta, Sukamta, menganggap penerimaan SK dari LLDIKTI Wilayah V DIY ini merupakan sebuah langkah besar bagi seluruh civitas academica UIM.

Menurut dia, pihaknya seharusnya sudah siap karena telah memiliki pengalaman praktik selama 30 tahun.

“Sekarang tinggal bagaimana praktik-praktik yang telah kita lakukan dikuatkan dengan teorisasi dan riset. Ini menjadi tantangan kita,” ujar Sukamta.

Sukamta menegaskan bahwa UIM Yogyakarta harus memiliki keunggulan dibandingkan dengan kampus-kampus yang sudah ada.

“Karena kita pendatang baru, jangan cuma bermimpi jadi universitas reguler. Kita harus langsung masuk ke puncak piramida. Untuk meraih itu tentu perlu kreativitas,” ungkap Sukamta.

Selain meresmikan 2 merger kampus menjadi universitas, acara peresmian UIM Yogyakarta juga diisi dengan pelantikan pejabat pengurus kampus.

Di antaranya Achsanul Fuadi sebagai Ketua Ketua Badan Pelaksana Harian (BPH) Yayasan Mulia 2024-2027, Nurhidayat Pamungkas sebagai Sekretaris BPH Yayasan Mulia 2024-27, serta Anwarudin Hisyam sebagai Rektor UIM 2024-2027.

Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News

*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmuTertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*