Melalui Aplikasi Agrimate, Mahasiswa Unikom Melaju ke Microsoft Imagine Cup 2024

Teknologi pertanian (agritech) inovatif yang dikembangkan oleh empat mahasiswa UNIKOM melalui Agricode, berhasil menjadi semifinalis Microsoft Imagine Cup 2024. (dok. UNIKOM)
Teknologi pertanian (agritech) inovatif yang dikembangkan oleh empat mahasiswa UNIKOM melalui Agricode, berhasil menjadi semifinalis Microsoft Imagine Cup 2024. (dok. UNIKOM)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Empat mahasiswa Universitas Komputer Indonesia (Unikom) melaju ke semifinal Microsoft Imagine Cup 2024 tingkat dunia.

Melalui Agricode, mereka akan bersaing dengan 19 semifinalis dari berbagai negara seperti Amerika Serikat, India, Inggris, Kanada, dan Tiongkok.

Microsoft Imagine Cup merupakan kompetisi teknologi tahunan global bagi pelajar dari seluruh dunia, yang ingin membangun startup berteknologi AI.

BACA JUGA:

Tawarkan solusi bagi petani

Agricode menjadi satu-satunya perwakilan Asia Tenggara yang menembus babak semifinal, dengan inovasi di bidang pertanian melalui aplikasi Agrimate.

Aplikasi Agrimate dikembangkan 4 mahasiswa Unikom yakni Adinda Regita Afifah Cahyani, Dinar Nur Aziz, Fajar Buana Hidayat, dan Reymunda Alfathur.

Ini adalah aplikasi multiplatform berbasis Microsoft Azure yang menawarkan solusi cerdas dan akurat untuk membantu petani mengatasi tantangan di pertanian.

Demikian dikatakan mahasiswa UNIKOM anggota tim Agricode, Adinda Regita Afifah Cahyani.

Menurut dia, aplikasi ini bisa membantu para petani Indonesia, meningkatkan taraf hidup melalui peningkatan produktivitas dan kesuksesan ekonomi.

“Ide aplikasi ini lahir dari kekhawatiran petani-petani Indonesia dalam menghadapi berbagai rintangan pada setiap musim tanam, mulai dari tahap pra-tanam hingga pasca-panen,” tambahnya.

Misal tantangan mendapatkan pendanaan sebelum masa tanam, terutama bagi petani skala kecil yang merupakan 72,1 persen dari total petani di Indonesia menurut Survei Pertanian Terintegrasi (SITASI) BPS 2021.

Aplikasi Agrimate

Adinda menjelaskan, dengan layanan seperti Azure Machine Learning dan Azure Open AI Service, kapabilitas AI generatif di Agrimate membuat petani dapat memperkirakan kesesuaian jenis lahan dengan komoditas yang ditanam, mendeteksi penyakit tanaman secara dini, dan merekomendasikan teknik pertanian yang presisi, secara sederhana.

Kata Adinda, integrasi tersebut memungkinkan fitur deteksi penyakit Agrimate bisa mencapai tingkat akurasi 95,5 persen dan fitur prediksi harga pasar mencapai 90,2 persen.

Untuk meningkatkan ketepatan fitur prediksi, tim Agricode melatih large language model Agrimate menggunakan data dari pemerintah yang tersedia untuk publik, serta data yang bersumber dari perusahaan data science terkemuka.

Diujicobakan di petani cabai dan bawang

Agrimate ini telah diujicobakan pada dua komoditas utama, yaitu cabai dan bawang merah, di dua kecamatan di Garut, Jawa Barat.

Lebih dari 100 petani di kedua kecamatan tersebut telah merasakan manfaat langsung dari Agrimate.

Agricode akan berupaya untuk memperluas penggunanya secara inklusif dengan melibatkan lebih banyak komunitas petani.

Dosen di CodeLabs Unikom yang mendampingi tim Agricode, Adam Mukharil Bachtiar mengatakan, misi utama Agricode adalah memecahkan masalah sosial di sekitar petani.

Menurut dia, keberhasilan tim Agricode melaju ke babak semifinal dalam ajang penghargaan global yang sangat bergengsi ini membuktikan masa depan teknologi Indonesia berada di tangan yang tepat.

Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News

*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmuTertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*