Dosen Bergerak, Tuntut Pembayaran Tukin, Ini Bukan Soal Kesejahteraan, Tapi Tentang Keadilan!

Para dosen ASN mulai bergerak menggelar aksi tuntut realisasi tukin. (Ist.)
Para dosen ASN mulai bergerak menggelar aksi tuntut realisasi tukin. (Ist.)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Para dosen ASN Kemendikti Saintek mulai bergerak tuntut keadilan pembayaran tunjangan kinerja (tukin). Ini bukan soal kesejahteraan, tapi tentang keadilan!

Para dosen ASN yang tergabung dalam Aliansi Dosen ASN Kemendiktisaintek Seluruh Indonesia (Adaksi) mulai memprotes ketidakadilan yang dialami dosen ASN.

“Lebih dari lima tahun, dosen ASN dianaktirikan. Ini tak sekadar penundaan, melainkan pengabaian hak-hak dosen ASN di bawah naungan Kemendikti Saintek,” ujar Koordinator Aksi Adiksi, Anggun Gunawan.

BACA JUGA:

Pernah dijanjikan, tidak dibayarkan!

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim pernah menjanjikan Tukin dosen ASN bakal terealisasi pada Januari 2025.

Tetapi, semua buyar! Plt. Sekretaris Jenderal Kemendikti Saintek, Togar Mangihut Simatupang menegaskan bahwa dana untuk Tukin dosen belum tersedia.

Pun Peraturan Presiden (Perpres) terkait tukin dosen ASN Kemendikti Saintek belum diterbitkan.

Maka, tunjangan kinerja dosen ASN tidak bisa dibayarkan tahun ini.

Komitmen pemerintah lemah!

“Maka, kami akan menggelar aksi simbolik dengan mengirimkan karangan bunga ke Kantor Kemendikti Saintek,” ujar Anggun.

Aksi tersebut menjadi ungkapan kekecewaan atas ketidakjelasan realisasi Tukin dosen ASN yang telah diregulasikan sejak tahun 2020, tapi sampai kini tak kunjung dipenuhi.

Anggun menilai, tidak dibayarkannya tukin dosen ini mencerminkan lemahnya komitmen pemerintah.

Regulasi dan janji telah bergulir selama lima tahun, sehingga tak ada alasan bagi pemerintah untuk menunda hak yang sudah dijanjikan.

Bukan perkara kesejahteraan, tapi tentang keadilan

Adaksi pun menuntut pemerintah segera menerbitkan Perpres yang mengatur tukin bagi dosen ASN.

Ini juga memastikan alokasi anggaran Tukin di APBN 2025, serta penjadwalan pasti pelaksanaan pemberian tukin dosen ASN.

“Ini bukan hanya soal kesejahteraan, tetapi soal keadilan,” tegas koordinator pejuang tukin, Fatimah.

“Dosen telah berkontribusi membangun pendidikan tinggi Indonesia, tapi pemerintah justru mengabaikan dosen yang menjadi lokomotif kampus,” imbuhnya.

Dosen ASN tak akan diam. Adiksi bakal terus bersuara sampai pemerintah memenuhi komitmennya.

Aksi ini juga akan mendapat dukungan penuh dari beberapa organisasi lain, seperti Green Engineering Society (GES), Forum Profesi Dosen Republik Indonesia (FPDRI), dan Forum Komunikasi Senat Politeknik Indonesia (FKSPI).

Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News

*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmuTertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*