Kabar Reshuffle Kabinet, Prof.Brian Yuliarto Gantikan Mendikti Satryo, Ini Profilnya

Prof.Brian Yuliarto dan Prof.Satryo Soemantri Brodjonegoro
Prof.Brian Yuliarto dan Prof.Satryo Soemantri Brodjonegoro
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Presiden Prabowo Subianto dikabarkan akan menunjuk Prof.Brian Yuliarto menjadi Mendikti Saintek menggantikan Satryo Soemantri Brodjonegoro.

Saat ini, Prof. Brian Yuliarto STM Eng PhD tercatat sebagai dosen Teknik Fisika dari Fakultas Teknologi Industri, ITB.

BACA JUGA:

Ahli teknologi nano dan kuantum

Prof. Brian adalah Guru Besar di Fakultas Teknologi Industri (FTI) IBT dengan keahlian dalam bidang teknologi nano dan kuantum.

Pria kelahiran Jakarta 27 Juli 1975 ini adalah anak ketiga dari empat bersaudara.

Ia menamatkan pendidikan sarjana di Jurusan Teknik Fisika ITB pada tahun 1999. Lalu, melanjutkan studi pascasarjana di University of Tokyo, Jepang, dengan fokus pada Quantum Engineering and System Science.

Di kampus yang sama, ia meraih gelar magister dan doktor pada 2005.

Sejak berkarya di ITB pada 2006, Prof Brian aktif dalam penelitian dan pengembangan nanomaterial.

Ia juga menempati berbagai posisi strategis di ITB, seperti:

  1. Dekan Fakultas Teknologi Industri ITB (2020-2024)
  2. Visiting Professor di Tsukuba University (2021-sekarang)
  3. Kepala Research Center on Nanoscience and Nanotechnology ITB (2019-2020)
  4. Kepala Program Studi Teknik Fisika ITB (2016-2020)
  5. Ketua Kelompok Keahlian AFM FTI ITB (2018-2020)
  6. Kepala Lembaga Kemahasiswaan ITB (2010-2016)
  7. Ketua Tim Penyusun KEK JIIPE dan KEK Patimban
  8. Komite Perencana BAPPEDA Jawa Barat (2012-2016).

Prestasi dan penghargaan Prof.Brian

Prof.Brian juga telah meraih berbagai penghargaan bergengsi, di antaranya:

  1. Penerima Habibie Prize 2024.
  2. Masuk dalam daftar World’s Top 2% Scientist tahun 2024.
  3. Top 1 Indonesia Researcher dalam bidang Nanoscience & Nanotechnology tahun 2023.
  4. Peneliti Terbaik ITB tahun 2021.
  5. Dosen Berprestasi bidang Saintek ITB tahun 2017.

Dia juga telah menghasilkan lebih dari 326 publikasi yang terindeks Scopus dengan total 5.506 sitasi serta h-index 43.

Sedangkan dalam Google Scholar, dia mempunyai 410 publikasi dengan 6.600 sitasi dan h-index yang sama.

Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News

*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmuTertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*