Libatkan Lebih dari 2.000 Peserta Didik, Sekolah Cikal Pentas Teater Musikal Playground of Nusa Nipa

Playground of Nusa Nipa performance entitled "Ora: The Last Kingdom of Dragon" at Ciputra Artpreneur Jakarta on Saturday, February 15, 2025
Playground of Nusa Nipa performance entitled "Ora: The Last Kingdom of Dragon" at Ciputra Artpreneur Jakarta on Saturday, February 15, 2025 (KalderaNews/JS de Britto)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Sekolah Cikal kembali menyelenggarakan pertunjukan teater musikal, Playground of Nusa Nipa, yang melibatkan lebih dari 2.000 peserta didik dari berbagai jenjang pendidikan di Ciputra Artpreneur, Jakarta pada 14-16 Februari 2025. Pertunjukan serupa juga akan digelar pada 22 Februari di Surabaya dan Bandung di Dago Tea House.

Tema tahun ini mengangkat budaya, tradisi, dan seni dari Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), dengan judul yang terinspirasi dari tradisi suku Sika di Flores, Nusa Tenggara Timur, yang menyebut pulau tersebut sebagai “Nusa Nipa” atau Pulau Naga.

Playground of Nusa Nipa menampilkan dua cerita rakyat, “Ora: Kerajaan Komodo Terakhir” dan “Wae Wula: Perburuan.” Kedua kisah ini membawa pesan penting tentang menjaga harmoni antara alam dan makhluk hidup serta menghormati budaya dan tradisi. Seperti tahun-tahun sebelumnya, seluruh produksi, mulai dari skrip, musik, dekorasi, hingga penampilan, sepenuhnya digarap oleh murid Sekolah Cikal.

BACA JUGA:

Kisah “Ora: Kerajaan Komodo Terakhir” mengisahkan keberanian dan persahabatan, serta pentingnya menjaga alam dan budaya. Sedangkan “Wae Wula: Perburuan” mengajarkan tentang menghadapi risiko, keluar dari zona nyaman, dan menghormati tradisi. Kedua cerita ini mengajarkan tentang pentingnya menjaga keseimbangan alam dan memperkenalkan nilai-nilai budaya NTT.

Tari Sandjojo, Head of School Sekolah Cikal, mengungkapkan bahwa pertunjukan ini bukan hanya tentang cerita rakyat, melainkan juga sebuah pengingat untuk menjaga harmoni antara manusia dan alam. Ia berharap pesan yang disampaikan dapat menginspirasi semua pihak untuk lebih menghargai hubungan kita dengan alam dan sesama.

Pada tanggal 14 Februari 2025, Playground of Nusa Nipa di Sekolah Cikal Amri Setu, Jakarta Timur, berhasil digelar dengan tema “Neka Behas Neho Kena,” yang merupakan peribahasa Manggarai yang berarti “jangan sampai kita terpisah dari alam seperti pagar yang runtuh.” Pertunjukan ini mengangkat kisah tentang dua saudara, Gerong dan Ora, yang hidup di dua dunia yang berbeda, yaitu dunia manusia dan alam liar.

Pementasan ini mendapat apresiasi dari banyak tokoh publik, seperti Praz Teguh dan Okan Kornelius, yang memuji pesan perdamaian dan kerukunan yang diangkat dalam pertunjukan. Salah satu orang tua murid, Adisti Primanda, menyatakan kekagumannya terhadap penampilan anak-anak yang sangat mengesankan.

Pada tanggal 15 Februari 2025, Playground of Nusa Nipa di Sekolah Cikal Serpong, Tangerang Selatan, berhasil digelar dalam tiga sesi, mulai pukul 9 pagi hingga 6 sore. Pertunjukan ini mengangkat dua kisah cerita rakyat dari Nusa Tenggara Timur, yaitu Ora, The Last Kingdom of Dragon dan Wae Wula the Hunt, yang dibawakan oleh murid-murid dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari Prasekolah hingga SMA.

Playground of Nusa Nipa di Serpong juga mendapat apresiasi dari tokoh publik seperti Milly Shafiq dan Sharena, yang mengapresiasi kolaborasi antara murid, guru, dan orang tua.

Playground of Nusa Nipa performance entitled "Ora: The Last Kingdom of Dragon" at Ciputra Artpreneur Jakarta on Saturday, February 15, 2025
Playground of Nusa Nipa performance entitled “Ora: The Last Kingdom of Dragon” at Ciputra Artpreneur Jakarta on Saturday, February 15, 2025 (KalderaNews/JS de Britto)

Pada tanggal 16 Februari 2025, Sekolah Cikal Lebak Bulus, Jakarta Selatan, sukses menyelenggarakan pertunjukan Playground of Nusa Nipa dalam tiga sesi, dari pukul 9 pagi hingga 6 sore.

Pertunjukan ini mengangkat dua cerita rakyat dari Nusa Tenggara Timur, yakni Ora, The Last Kingdom of Dragon dan Wae Wula the Hunt. Dalam pertunjukan ini, para murid dari jenjang Prasekolah hingga SMA turut berperan, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus, baik sebagai penampil maupun sebagai bagian dari kru di belakang layar.

Windy Hastasasi, Executive Principal Sekolah Cikal Lebak Bulus, mengungkapkan bahwa pertunjukan ini membantu memperdalam pemahaman tentang budaya dan keberagaman.

Selain itu, melalui Playground of Nusa Nipa, Sekolah Cikal juga berkomitmen untuk mendukung pengembangan pendidikan di Ende, NTT, dengan menggalang dana untuk perbaikan infrastruktur di sekolah-sekolah yang membutuhkan. Dana ini akan disalurkan melalui kitabisa.com, dengan detail penyesuaian kebutuhan sekolah-sekolah di Ende.

Tari Sandjojo menjelaskan bahwa ini adalah bagian dari komitmen Sekolah Cikal untuk memberdayakan masyarakat sesuai dengan cita-cita mereka untuk menciptakan masyarakat yang berkeadilan, berkelanjutan, dan damai. Cikal berkolaborasi dengan Yayasan Guru Belajar untuk memastikan dana yang terkumpul dapat digunakan dengan efektif.

Pada tahun ini, tiga sekolah di Ende, NTT, terpilih untuk mendapatkan dukungan. SD Inpres Belanggo di Ende, yang terletak di daerah terpencil, membutuhkan bantuan untuk perbaikan fasilitas dan sarana belajar yang rusak. SMAN Pulau Ende, yang hanya dapat dijangkau melalui laut, juga menghadapi tantangan dalam pembelajaran akibat keterbatasan fasilitas dan jaringan internet yang buruk.

Selain itu, SMKN 7 Ende juga membutuhkan bantuan dalam perbaikan sarana dan prasarana yang terbatas, yang menghambat proses pembelajaran. Sekolah-sekolah ini diharapkan dapat memperoleh dukungan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di wilayah tersebut.

Dengan komitmen ini, Sekolah Cikal berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam perbaikan pendidikan di Ende, sambil tetap mempertahankan nilai-nilai kreativitas dan kerjasama yang tercermin dalam pertunjukan Playground of Nusa Nipa.

Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News

*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmuTertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*