
PURBALINGGA, KalderaNews.com – Band punk, Sukatani sedang mendapat sorotan, setelah menarik lagunya bertajuk “Bayar Bayar Bayar” di semua platform digital.
Penarikan lagu tersebut diumumkan lewat unggahan di akun Instagram @sukatani.band, beberapa waktu lalu.
Tak hanya menarik lagu, dua personel band Sukatani pun menampakkan wajah dan menyebut nama asli mereka, sembari menyampaikan permohonan maaf kepada Kapolri dan institusi Polri.
BACA JUGA:
- Viral! 8 Siswa SD di Palembang Keracunan Makan Bergizi Gratis, Diduga Makanan Sudah Basi dan Terdapat Belatung
- KaburAjaDulu, Bukan Sekadar Viral-viralan
- Viral! Oknum Ormas Ancam dan Bubarkan Anak-anak TK yang Sedang Latihan Marching Band
Dalam postingan itu, Sukatani meminta kepada pengguna media sosial untuk menghapus semua unggahan lagu tersebut.
Sukatani adalah band punk dengan dua personel, yakni Muhammad Syifa Al Lutfi alias Alectroguy (gitaris) dan Novi Citra Indriyati alias Twister Angel (vokalis).
Nah ternyata, sang vokalis Sukatani adalah seorang guru. Berikut ini profilnya!
Novi “Twister Angel” dipecat sebagai guru?
Dua personel Sukatani ini kerap tampil anonim di depan publik, dengan mengenakan topeng.
Ternyata, vokalis Sukatani Novi “Twister Angel” pernah berprofesi sebagai seorang guru di sebuah sekolah Islam Terpadu (IT) di Purwareja, di Banjarnegara, Jawa Tengah.
Ketika ditelusuri, data Novi ada pada laman GTK Kemdikbud. Di data tersebut, Novi sudah tidak lagi aktif sebagai guru beberapa hari sebelum video permintaan maafnya muncul.
Dalam data GTK itu, status aktif Data Pokok Pendidikan (Dapodik) saat ini: Tidak Aktif. Sinkronisasi data terakhir sekolah ke Dapodik terjadi pada 13 Februari 2025.
“Kami telusuri, setidaknya sampai 13 Februari 2025, Novi adalah guru,” kata Kepala Bidang Advokasi Guru Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G), Iman Zanatul Haeri.
Dari data tersebut, ada indikasi bahwa Novi telah dipecat sebagai guru oleh pihak sekolah.
Tentang Sukatani
Band Sukatani dikenal sejak 2022 dan makin populer di kalangan penggemar musik underground.
Selain dikenal dengan genre musik post-punk dan new wave ala era 1980-an, Sukatani juga kerap tampil mengenakan balaclava serta membagikan sayur kepada penonton.
Album perdana bertajuk “Gelap Gempita” meraih sambutan hangat dari para pendengar.
Lirik-lirik yang mereka tulis pada umumnya mengangkat tema sosial, perlawanan, dan perjuangan kaum petani.
Lagu “Bayar Bayar Bayar” dari album Gelap Gempita pun meraih dukungan dari masyarakat pendengar.
Meskipun beberapa pihak menilai liriknya mengritik institusi Polri, yang berujung pada permintaan maaf kepad Kapolri dan penarikan lagu tersebut.
Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Tertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com.
Leave a Reply