SMA Tarakanita Magelang Buat Terobosan Ujian Praktik Project Based Learning (PjBL)

Sharing for Empowerment

MAGELANG, KalderaNews.com – SMA Tarakanita Magelang membuat terobosan dalam penentuan ujian akhir jenjang untuk kelas XII khususnya pada ujian praktik mata pelajaran. Pada tahun pembelajaran 2024/2025 diterapkan ujian kolaborasi dari beberapa mapel dalam pembelajaran Projek Based Learning (PjBL), yang dibagi menjadi kolaborasi mapel peminatan dan mapel umum.

Model pembelajaran berbasis proyek ini dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempraktikkan keterampilan tertentu untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, sikap kerja, dan hasil produk.

Dalam konteks keterampilan presentasi, pembelajaran berbasis proyek memberikan pengalaman belajar yang lebih dalam dan kontekstual bagi siswa. Melalui proyek, siswa memiliki kesempatan untuk mengaplikasikan keterampilan presentasi mereka dalam situasi yang nyata dan relevan.

BACA JUGA:

Kelas XII.3 yang mempelajari ilmu – ilmu sosial melaksanakan pembelajaran PJBL yang berbasis pada mapel sosiologi, ekonomi disertai agama, bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.

Dalam menyusun proyek ini siswa melaksanakan pembelajaran melalui 1) Pertanyaan mendasar, 2) Mendesain perencanaan produk 3) Menyusun jadwal penyusunan, 4) Memonitor keaktifan dan perkembangan proyek, 5) Menguji hasil, 6) Evaluasi pengalaman belajar.

Siswa membentuk kelompok yang terdiri dari 5 orang untuk berkolaborasi membuat projek berdasarkan tema umum yang sudah dibagi menjadi subtema sesuai mata pelajaran yang akan diujikan.

Tema proyek antara lain: Pengelolaan dan peningkatan potensi ekonomi lokal, Eksplorasi karagaman sosial budaya di indonesia, Revitalisasi tradisi lokal untuk generasi Z, Pemetaan masalah sosial dan solusi kreatif
Perubahan iklim dan aksi lokal, Sosiokultual di era digital dan edukasi literasi digital untuk generasi muda.

Setiap siswa diberikan tanggung jawab untuk menyusun proyek dari masing-masing mapel berdasarkan tema yang sudah ada. Setiap kelompok berkolaborasi untuk mengerjakan menyusun laporan hasil dari penelitian mereka.

Data penelitian didapat melalui wawancara, kiusioner maupun kunjungan ke lapangan.
Dari projek PjBL ini siswa belajar dari situasi nyata yang ada di lapangan.

Ada satu kelompok meneliti masalah sosial dan ekonomi sebuah desa di Sawangan sedangkan kelompok lain meneliti tentang UMKM baik di Kota Magelang ataupun tentang pemanfaatan digitalisasi bagi akum muda.

Setiap kelompok mencoba menganalisis permasalahan – permasalahan dari setiap obyek penelitian melalui analisi SWOT untuk memperoleh kesimpulan.

Mereka mencoba mencari kekuatan dan kelemahan dari obyek penelitian serta tantangan dan peluang yang berasal dari pihak lain. Analisis tersebut mejadi dasar kelompok untuk membuat sebuah pemecahan masalah ataupun rencana bisnis berdasarkan sosial budaya di wilayah tersebut.

Dalam proyek “Sosiokultural di Era Digital “ siswa diajak untuk memahami perlunya memanfaatkan media sosial dan interaksi sosial dalam mengembangkan kunjungan wisatawan di Magelang dengan merancang rencana bisnis digital melalui aplikasi Vibe sedangkan pada proyek “Edukasi literasi digital untuk generasi muda” merancang sebuah web untuk kampanye serta mewadai edukasi literasi bagi pengunjung menyesuaikan minat dan harapan komunitas mereka.

Kelompok mempresentasikan di depan 5 guru mata pelajaran sebagai pembimbing penelitian serta audiens dari kelas XII.1 dan XII.2. Masing-masing siswa mempresentasikan laporan yang telah mereka susun. Setiap kelompok memanfaatkan teknologi dalam penyajian laporan seperti video dokumenter, data tabel, dan desain grafis untuk mendukung presentasi.

Ujian praktik PjBL dapat mengetahui kemampuan akademik, dan ketrampilan berkomunikasi bagi siswa ketika meyampaikan materi maupun tanya jawab. Pembelajaran ini diakhiri dengan membuat refleksi untuk memahami dan mengukur sikap kerja dari masing-masing siswa.

Pembelajaran berbasis proyek ini menjadi terbukti mampu membentuk karakter siswa sesuai dengan visi pendidikan Tarakanita untuk membentuk siswa yang kreatif, bertanggungjawab, berdaya juang, bersyukur, keterampilan berkomunikasi.

Keberhasilan PjBL ini tidak lepas peran Stefanus Anggoro Sulistyo ,S.Pd selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, Petrus Joko Purwanto,M.Pd selaku koordinator P5 kelas XII serta guru-guru pembimbing, orang tua, siswa sendiri dan semua pihak yang membantu terlaksananya proyek ini.

Dengan komitmen bersama dari semua pihak PjBL di SMA Tarakanita menjadi cerminan pendidikan inovatif untuk mewujudkan kerjasama dan dedikasi dalam mengembangkan pembelajaran yang bermakna bagi kehidupan siswa di masa depan. (Yohanes Suryanto)

Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News

*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmuTertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*