
BENGKULU, KalderaNews.com – TK Sint Carolus Bengkulu sukses menyelenggarakan kegiatan Puncak Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) bertajuk “Pagelaran Seni Budaya Bengkulu”.
Kegiatan yang berlangsung di Aula SD Sint Carolus Bengkulu ini dihadiri oleh sekitar 106 orang, yang terdiri dari peserta didik, orang tua murid, tamu undangan, Asparidah, S.Pd selaku pengawas gugus Asparagus, serta kepala sekolah dari jenjang TK, SD, SMP hingga SMA Sint Carolus Bengkulu.
Kegiatan P5 berlangsung selama dua minggu dengan proses pembelajaran yang bertujuan mengenalkan dan menumbuhkan kecintaan anak-anak terhadap budaya Bengkulu.
BACA JUGA:
- Pemberdayaan Masyarakat oleh Tarakanita Bengkulu, Membuat Eco Enzyme untuk Lingkungan Lebih Baik
- Hari Studi Pembantu Pelaksana (HSPP) Tarakanita Bengkulu, Tingkatkan Pengetahuan dan Kesiapsiagaan Bencana
- SMP Sint Carolus Bengkulu Gelar Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) Kelas
Di tahap awal, anak-anak diperkenalkan dengan berbagai unsur seni budaya Bengkulu melalui video dan gambar di kelas, seperti tarian daerah, alat musik tradisional dol, dan pakaian adat Bengkulu.
Untuk memperdalam pemahaman, pada Jumat, 11 April 2025 lalu, anak-anak melakukan kunjungan edukatif ke Rumah Balai Adat Rajo Penghulu.
Di sana, mereka belajar langsung dari narasumber seperti Kak Ricky, Kak Rizkan, dan Ibu Melisa yang memperkenalkan sejarah alat musik dol, ragam pakaian adat, dan tarian tradisional. Antusiasme anak-anak sangat tinggi karena kegiatan dikemas secara menarik dan iinteraktif.

Setelah kunjungan, anak-anak mendapat pelatihan dari para profesional di bidangnya. Miss Ruth, Putri Pariwisata 2024 sekaligus pelatih ekstrakurikuler fashion show di sekolah melatih anak-anak memperagakan pakaian adat.
Maam Melisa mengajarkan tarian daerah dan Bang Kasman, pemilik salah satu sanggar di Bengkulu sekaligus penggiat budaya Tabut, mengenalkan teknik dasar memainkan alat musik dol.
Anak-anak kemudian dibagi dalam kelompok minat, yaitu: Kelompok Musik Dol (Dol, Tasa, Boya), Kelompok Tarian (Tarian Persembahan, Senandung Bumi Rafflesia, Zapin) dan Kelompok Fashion Show (Pakaian Adat Bengkulu)
Puncak P5 “Pagelaran Seni Budaya Bengkulu”
Selama 4–5 hari menjelang acara puncak, mereka berlatih intensif dengan semangat tinggi. Pada hari puncak, seluruh peserta didik tampil memukau membawakan seni budaya Bengkulu di hadapan para tamu undangan.
Tarian tradisional seperti Persembahan, Senandung Bumi Rafflesia, dan Zapin, pertunjukan musik dol, serta fashion show pakaian adat menjadi daya tarik utama. Setiap anak menunjukkan kepercayaan diri dan semangat luar biasa.
Asparidah, S.Pd, menyampaikan kekaguman atas penampilan anak-anak. Ia menekankan bahwa usia dini bukan penghalang untuk mengenal dan melestarikan budaya.
Apresiasi juga datang dari orang tua murid, salah satunya Mama Ken Josua dari kelas A2, yang mengungkapkan rasa bangga atas pencapaian anak-anak dan keberhasilan sekolah dalam menanamkan nilai cinta tanah air.
Acara juga menayangkan video dokumentasi proses P5, memperlihatkan bagaimana anak-anak belajar, berlatih, dan berjuang untuk tampil di panggung.
Ini menjadi bukti bahwa proses pembelajaran di TK Sint Carolus tidak hanya mengajarkan keterampilan, tetapi juga menanamkan nilai Conviction dan Celebration sebagai bagian dari karakter Tarakanita.
Menghidupkan Semangat Budaya Sejak Dini
Kegiatan P5 ini menjadi pengingat bahwa melestarikan budaya lokal bisa dimulai dari usia dini.
Anak-anak tidak hanya belajar menari atau memainkan alat musik, tetapi juga belajar bersyukur, mencintai warisan budaya, dan bangga menjadi bagian dari Bengkulu. “Aku Cinta Indonesia, Lestarikan Budaya Bengkulu!”. Tarakanita: Satu Hati, Satu Semangat – Tarakanita, YES!. (Penulis: Marselli, S.Pd.) .
Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Tertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com
Leave a Reply