PULAU SERAM, KalderaNews.com – Ketimpangan sosial dan infrastruktur di pelosok Indonesia kembali memunculkan pemandangan yang membuat hati terenyuh.
Sebuah video viral di media sosial Instagram memperlihatkan perjuangan ekstrem sekelompok anak-anak di Dusun Dawang, Pulau Seram, Maluku, demi mencapai sekolah.
Jika anak-anak di perkotaan memiliki akses yang relatif mudah dan aman untuk berangkat ke sekolah, pemandangan kontras justru terjadi di Dusun Dawang.
BACA JUGA:
- Viral! Perahu Boat Siswa Ini Mogok Saat Menuju ke Sekolah, Aksi Heroik Temannya Tuai Pujian Warganet
- Miris! Video Tawuran Bocil SD di Depok Viral, Libatkan SD Cilangkap 08 dan SD Cilangkap 05
- Viral! Video Tak Senonoh Siswi MTS di Tuban, Bukannya Diadvokasi, Sekolah Justru Keluarkan Korban
Alih-alih menggunakan jembatan atau perahu, video tersebut memperlihatkan sejumlah anak-anak SD yang nekat menyeberangi sungai dengan cara berenang.
Menyeberang sungai berbahaya, anak-anak ini berenang di aliran sungai yang tampak cukup deras.
Tas sekolah dan sepatu mereka dipanggul tinggi di atas kepala, menjadi saksi bisu betapa besar tekad mereka untuk menuntut ilmu.
“Setiap pagi, anak-anak Dusun Dawang, Maluku, berdiri di tepi sungai, menggenggam sepatu dan tas mereka. Arus deras bukan alasan untuk berhenti. Jika air surut, mereka bisa berjalan melewati pantai. Jika pasang, satu-satunya cara ke sekolah adalah berenang atau berpegangan pada A batang pohon sebagai pelampung,” tulis keterangan dalam unggahan video tersebut.
Akun @indonesia_geographic menjelaskan bahwa anak-anak pemberani ini adalah murid-murid SD Negeri 9 Kilmury, yang berjarak sekitar empat kilometer dari rumah mereka.
Ironisnya, di tengah keterbatasan infrastruktur, tidak ada jembatan maupun perahu yang bisa membantu mereka menyeberangi sungai.
Setiap harinya, nyawa mereka seolah dipertaruhkan demi mendapatkan pendidikan.
Video yang memperlihatkan perjuangan luar biasa ini sontak menuai beragam reaksi dari warganet. Rasa miris dan keprihatinan mendominasi komentar-komentar yang membanjiri unggahan tersebut.
Di tengah berbagai program pemerintah yang tengah digalakkan, termasuk wacana Program Makan Bergizi Gratis (MBG), kenyataan pahit yang dialami anak-anak di Dusun Dawang ini seolah menjadi tamparan keras.
Sindiran pedas terhadap pemerintah pun tak terhindarkan. “Solusinya MBG, nanti dapet makan…. Ga penting jembatan,” komentar akun Instagram @sfo_wahyu dengan nada sinis.
Hingga kini, video tersebut telah mendapatkan ribuan impresi, dengan lebih dari seribu likes dan ratusan komentar yang sebagian besar bernada serupa. “Ya Alloh… Pemanggku negeri semoga tergerak hati… Program yg g penting amat bisa di alihkan buat yg lebih urgent,” tulis akun @zaki.ziki.1, menyuarakan harapan agar pemerintah lebih memprioritaskan kebutuhan mendasar seperti infrastruktur pendidikan di daerah-daerah terpencil.
Kisah pilu anak-anak Dusun Dawang ini sekali lagi menjadi pengingat akan ketimpangan yang masih menganga di berbagai pelosok negeri. Semangat mereka untuk bersekolah patut diacungi jempol, namun seharusnya perjuangan mereka tidak perlu mempertaruhkan nyawa.
Pemerintah diharapkan dapat segera mengambil tindakan nyata untuk mengatasi permasalahan infrastruktur ini, demi masa depan pendidikan anak-anak Indonesia yang lebih baik dan merata.
Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Tertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com.


Leave a Reply