JAKARTA, KalderaNews.com – Pendiri Mantappu Academy, Jerome Polin kritik pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani tentang gaji guru dan dosen di Indonesia yang rendah.
Lewat unggahan di Instagram, Jerome mengungkapkan keprihatinannya terhadap nasib tenaga pendidik di Tanah Air.
“Setelah melihat statement yang viral dari Menteri Keuangan tentang gaji guru dan dosen, aku jadi sedih. Kalau negara tidak menjadikan guru, dosen, dan perbaikan kualitas pendidikan sebagai prioritas, kita nggak bisa berharap Indonesia Emas,” tulis Jerome.
BACA JUGA:
- Sri Mulyani Soroti Soal Gaji Guru dan Dosen yang Kecil: Apakah Semuanya Harus Ditanggung oleh Negara?
- Gaji Guru dan Dosen Kecil, Menkeu Sri Mulyani Buka Suara
- Presiden Prabowo Berikan 3 Kado Istimewa HUT ke-80 RI buat Guru, Apa Saja?
Kunci utamanya kesejahteraan guru
Jerome menyadari bahwa 20 persen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) memang telah dialokasikan untuk pendidikan.
Tapi menurutnya, anggaran dari sektor lain yang dinilai kurang mendesak mestinya bisa dipangkas demi menambah dukungan bagi pendidikan.
“Aku yakin banyak anggaran yang kurang mendesak dari sektor lain bisa dipotong dan dialihkan ke sektor pendidikan. Karena aku percaya, negara yang maju adalah negara yang pendidikannya maju. Dan itu dibangun oleh tenaga pendidik yang bagus,” tulisnya.
Kunci utama untuk mendorong kemajuan pendidikan, kata Jerome, terletak pada kesejahteraan guru.
“Setelah aku survey, aku sadar BANYAK sekali orang Indonesia yang sebenarnya mau jadi guru, tapi akhirnya mengurungkan niatnya karena profesi guru di Indonesia secara umum belum bisa sejahtera. Mau sampai kapan?” imbuhnya.
Jerome pun menyoroti fakta bahwa saat ini banyak orang pintar yang tak mau jadi guru, bukan lantaran kurang minat, namun karena ketimpangan kesejahteraan.
“Sekarang, orang-orang pinter mana mau jadi guru? Aku udah sering survey, kalau bukan karena panggilan hidup atau passion, aku rasa masih banyak stigma: ‘Kalau bisa, ya nggak jadi guru.’ Kenapa? Simply karena di Indonesia banyak guru yang nggak sejahtera hidupnya. Bahkan bisa dibilang susah,” lanjutnya.
Berharap Indonesia Emas?
Jerome mengajak pemerintah agar benar-benar serius dalam membenahi pendidikan jika ingin mewujudkan visi “Indonesia Emas”.
“Siapa yang mau jadi guru kalau gajinya cuma 300 ribu per bulan padahal kerja full time? Kalau bukan karena pengabdian atau passion, atau terpaksa, kayaknya hampir nggak ada yang mau,” papar Jerome.
“Kalau mau ngewujudin Indonesia Emas, ya harus mulai dari perbaikan pendidikan, dan itu dimulai dari guru. Jangan harap kualitas pendidikan Indonesia bisa naik kalau nggak ada perbaikan kualitas guru, dan itu semua balik lagi ke faktor gaji dan kesejahteraan,” lanjutnya.
Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News.
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Tertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com.


Leave a Reply