Duh, Ratusan Siswa Kompak Tidak Masuk Sekolah Gegara Keracunan Menu MBG

Ilustrasi keracunan
Ilustrasi keracunan
Sharing for Empowerment

WONOGIRI, KalderaNews.com – Ratusan siswa SMAN 2 Wonogiri serempak izin tidak masuk sekolah akhir pekan lalu, gegara keracunan menu MBG.

Tercatat 110 siswa SMAN 2 Wonogiri izin tidak masuk sekolah lantaran sakit diare, bahkan satu orang di antaranya harus menjalani perawatan di rumah sakit.

Mereka diduga kuat keracunan usai mengonsumsi menu makan bergizi gratis (MBG) pada hari sebelumya.

BACA JUGA:

Tak masuk sekolah gegara keracunan MBG

Beberapa siswa lain juga mengajukan izin pulang lebih awal karena juga mengalami gejala diare, mual, muntah-muntah dan pusing.

“Siswa yang izin pulang masih didata di Bagian Konseling (BK),” kata Plt. Kepala SMAN 2 Wonogiri, Widodo.

Ia juga yakin, para siswa ini tidak masuk sekolah lantaran sakit akibat keracunan menu MBG di hari sebelumnya.

Widodo menjelaskan, peristiwa keracunan ini terungkap setelah salah satu orangtua murid melaporkan bahwa anaknya mengalami diare dan muntah.

Tak lama kemudian, orangtua yang lain pun melaporkan hal serupa. Mendapatkan informasi tersebut, Widodo bersama bagian kesiswaan segera memeriksa kondisi siswa di kelas.

Hasil pelacakan menunjukkan bahwa banyak siswa dari berbagai kelas mengalami gejala yang sama, yakni keracunan yang diduga karena menu MBG hari itu.

Dugaan itu dikuatkan dengan hasil penelurusan yang menemukan sejumlah siswa sekolah lain pun mengalami gejala serupa usai menyantap menu MBG di hari yang sama.

Meski kejadian dugaan keracunan tersebut telah dilaporkan ke dinas pendidikan setempat, namun pengiriman menu MBG ke SMAN 2 Wonogiri masih terus berlangsung.

Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News

*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmuTertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*