Bahasa Inggris Wajib Sejak SD Fokus Komunikasi Bukan Grammar, Pemerintah Targetkan 50 Ribu Guru Dilatih Mahir

Bahasa Inggris. (Ist.)
Bahasa Inggris. (Ist.)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) mengumumkan langkah revolusioner dalam kurikulum pendidikan nasional dengan mewajibkan mata pelajaran Bahasa Inggris di jenjang Sekolah Dasar (SD) mulai tahun ajaran 2027/2028. Kebijakan ini akan diterapkan mulai dari Kelas 3 SD.

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, menegaskan bahwa penetapan Bahasa Inggris sebagai mata pelajaran wajib adalah bagian dari komitmen pemerintah untuk mencetak lulusan yang memiliki daya saing global dan siap menghadapi tantangan dunia yang semakin terkoneksi.

Mu’ti secara khusus menekankan perbedaan fundamental dalam metode pengajaran Bahasa Inggris di tingkat SD ini. Kurikulum tidak akan berfokus pada teori yang kaku atau tata bahasa (grammar) yang memberatkan, melainkan pada kemampuan praktis.

BACA JUGA:

“Pembelajaran Bahasa Inggris di tingkat SD ditekankan pada aspek bagaimana mereka dapat berkomunikasi dengan bahasa Inggris. Bukan sebagai science, tapi Bahasa Inggris sebagai media komunikasi,” ujar Abdul Mu’ti dalam taklimat media di Jakarta.

Penekanan pada aspek komunikasi ini diharapkan dapat membantu siswa membangun kepercayaan diri dan menguasai Bahasa Inggris secara natural, menjadikannya jembatan bagi generasi muda menuju dunia yang lebih terbuka dan kompetitif. Kebijakan ini juga sudah tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nomor 12 Tahun 2024 dan diperkuat dalam Peraturan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 13 Tahun 2025.

Pelatihan Massal Guru di Tahun 2026

Menyadari bahwa keberhasilan kebijakan ini sangat bergantung pada kualitas pengajar, Kemendikdasmen telah menyiapkan program peningkatan kompetensi guru secara besar-besaran.

Mulai tahun 2026, Kemendikdasmen menargetkan akan memberikan pelatihan intensif Bahasa Inggris kepada 50.000 guru SD. Program pelatihan ini rencananya akan diselenggarakan dengan melibatkan lembaga kursus Bahasa Inggris internasional untuk memastikan standar kualitas yang tinggi.

“50 ribu itu bukan jumlah yang sedikit. Dan itu sudah mencakup sekitar 50 persen dari jumlah SD yang ada,” tambah Mu’ti.

Program ini, yang juga disebut Program Peningkatan Kompetensi Guru Sekolah Dasar dalam Mengajar Bahasa Inggris (PKGSD MBI), bertujuan agar para guru SD mampu mencapai level kemahiran Bahasa Inggris minimal CEFR (Common European Framework of Reference for Language) A2.

Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikdasmen, Toni Toharudin, menambahkan bahwa kebijakan ini bukanlah hal yang tergesa-gesa, melainkan bagian dari perencanaan matang untuk meningkatkan kualitas pendidikan.

Dengan pengenalan bahasa internasional sejak dini, Kemendikdasmen berharap para siswa tidak hanya menguasai bahasa tersebut, tetapi juga mampu mengembangkan kemampuan komunikasi lintas budaya yang sangat dibutuhkan dalam era global saat ini.

Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News

*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmuTertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*