JAKARTA, KalderaNews.com – Gegara ledakan di SMAN 72 Jakarta, Presiden Prabowo Subianto berencana batasi game online yang mengandung kekerasan. Apa aja ya?
Insiden ledakan yang diduga melibatkan seorang siswa di SMAN 72 Jakarta telah memicu respons serius dari pemerintah pusat.
Presiden Prabowo Subianto dikabarkan tengah mempertimbangkan rencana pembatasan ketat terhadap penggunaan game online di Indonesia.
BACA JUGA:
- Waduh! Densus 88 Temukan 7 Peledak Dibawa Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta
- Terungkap! Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta Terekam CCTV, Dibonceng Ayah Sebelum Beraksi
- Motif Balas Dendam? Terduga Pelaku Peledakan di SMAN 72 Jakarta Utara Korban Bullying!
Rencana ini diungkapkan oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Prasetyo Hadi.
Menurut Prasetyo, Presiden Prabowo telah berdiskusi langsung dengan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk mencari solusi atas dampak negatif yang ditimbulkan oleh permainan daring.
Kenapa game online jadi sorotan?
Pembatasan ini didasari oleh kekhawatiran konten-konten dalam game online dapat memengaruhi pola pikir dan perilaku generasi muda Indonesia, terutama yang berkaitan dengan kekerasan.
Salah satu game yang secara spesifik disebut dalam pembahasan adalah PUBG (PlayerUnknown’s Battlegrounds).
Prasetyo Hadi menilai, game seperti PUBG berpotensi bahaya karena memuat jenis-jenis senjata yang mudah dipelajari.
“Secara psikologis, anak-anak yang bermain game online seperti PUBG bisa saja menganggap tindakan kekerasan sebagai hal yang lumrah atau biasa saja,” papar Prasetyo.
Aktifkan Karang Taruna dan Pramuka
Selain fokus pada pembatasan game, Presiden Prabowo juga menekankan bahwa penanganan masalah kekerasan di lingkungan pendidikan harus dilakukan secara komprehensif, tidak hanya sebatas teknologi.
Pemerintah juga akan berupaya menumbuhkan kembali kepedulian sosial dan semangat kehidupan bermasyarakat di tengah-tengah masyarakat.
Langkah konkret yang didorong adalah:
- Pengaktifan kembali kelompok Karang Taruna, agar kegiatan sosial dan kepemudaan di lingkungan masyarakat kembali hidup.
- Menggiatkan ekstrakurikuler Pramuka, untuk membangkitkan nilai-nilai kebersamaan dan karakter di lingkungan sekolah.
Presiden juga mengimbau agar sekolah juga meningkatkan kewaspadaan terhadap hal-hal yang mencurigakan di lingkungan mereka.
Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Tertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com.


Leave a Reply