JAKARTA, KalderaNews.com – Bukan hanya sebuah rutinitas, dalam kegiatan pembelajaran SMP Tarakanita 1 menggelar kegiatan rekoleksi dengan tema “Tarakanita Cinta untuk Sesama” pada Jumat, 21 November 2025, di Auditorium Sekolah Tarakanita Pulo Raya.
Kegiatan ini diikuti oleh peserta didik kelas 7 dan 8 sebagai bagian dari pembinaan karakter dan pendalaman nilai kemanusiaan dalam pendidikan Tarakanita.
Rekoleksi dilaksanakan dalam rangka implementasi dan refleksi terhadap berbagai kegiatan yang berlangsung di sekolah, serta sebagai upaya meneguhkan kembali nilai dasar pendidikan berkarakter dalam semangat Suster Cinta Kasih Carolus Borromeus.
BACA JUGA:
- Selebarasi P5, SMP Tarakanita 1 Gelar Karya dan Seminar Parenting Inspiratif
- SMP Tarakanita 1 Gelar Sosialisasi Bahaya Judi Online, Ajak Orang Tua dan Siswa Lebih Waspada
- Guru SMP Tarakanita 1 Ciptakan Pembelajaran Menarik dengan Media Interaktif
Melalui kegiatan ini, para siswa diajak untuk lebih memahami pentingnya empati, kepedulian, dan kepekaan terhadap sesama.
Kegiatan rekoleksi menghadirkan pemateri dari Kongregasi Suster-suster Cinta Kasih (Cinta Kasih Borromeus), yaitu Sr. Bertine, CB, Sr. Fidelia, CB, dan Sr. Tabitha, CB.
Dalam pemaparannya, Sr. Bertine, CB menegaskan pentingnya menghidupi nilai CC5+ sebagai identitas warga sekolah Tarakanita.
“Nilai CC5+ bukan hanya sekadar semboyan, tetapi sesuatu yang harus dihidupi dalam keseharian. Inilah yang membedakan sekolah Tarakanita dengan sekolah lain,” tegasnya di hadapan para peserta didik.
Ia berharap para siswa mampu menerapkan nilai cinta kasih melalui tindakan nyata, baik di sekolah, keluarga, maupun masyarakat.
Rangkaian kegiatan rekoleksi berlangsung dengan variasi aktivitas yang menarik dan bermakna, seperti sharing session, diskusi kelompok, serta kegiatan membuat card support berisi pesan penguatan bagi teman.
Dalam sesi diskusi, para peserta dipandu untuk mengenali pengalaman emosional yang mereka hadapi, berbagi cerita, serta belajar menghargai sudut pandang satu sama lain. Kegiatan card support menjadi momen yang penuh kehangatan, di mana siswa menuliskan pesan motivasi dan penghargaan sebagai bentuk aksi nyata nilai kasih dan kepedulian.
Selain memberikan pemahaman, kegiatan ini juga membuka ruang refleksi pribadi bagi siswa. Dalam sesi berbagi pengalaman, Cataleya, siswi kelas 7-2, menyampaikan kesan dan manfaat yang ia rasakan.
“Aku seneng banget dengan kegiatan ini. Aku bisa menumpahkan keresahan atas sesuatu yang terjadi di sekolah dan lebih paham dengan nilai-nilai Tarakanita. Semoga kami semua bisa lebih lagi mewujudkan aksi nyata nilai-nilai Tarakanita,” ungkapnya.
Suasana kegiatan terlihat sangat hidup dan penuh antusiasme ketika para siswa saling bertukar pengalaman mengenai tantangan dan realitas yang mereka hadapi dalam kehidupan sehari-hari.
Pendapat lain datang dari Owen, siswa kelas 7-1, yang merasa sangat tersentuh oleh tayangan refleksi dalam kegiatan tersebut. “Aku harus selalu mencintai orang tuaku yang telah berkorban dan merawat aku sampai sekarang,” ucapnya.
Owen juga mengungkapkan hal paling berkesan dalam kegiatan ini, yaitu video tentang seorang anak kaya yang tidak peduli pada temannya yang hidup sederhana dan bekerja keras membantu orang miskin.
“Melihat itu, dia menyesal karena tidak peduli dengan temannya sendiri.” Owen berharap setelah mengikuti rekoleksi, ia dan teman-temannya belajar saling menghargai dan peduli satu sama lain serta tidak saling menyakiti.
Kegiatan rekoleksi ditutup dengan doa bersama dan komitmen pribadi dari setiap peserta didik untuk menjadi agen cinta kasih di lingkungan masing-masing.
Melalui kegiatan ini, SMP Tarakanita 1 berharap semangat “Tarakanita Cinta untuk Sesama” semakin tumbuh dan menguat sebagai identitas karakter siswa Tarakanita.
Nilai-nilai yang diusung diharapkan dapat tertanam kuat, sehingga para peserta didik mampu tampil sebagai pribadi yang humanis, peduli, dan mampu memberi dampak positif bagi lingkungan sekitarnya.
“Pengalaman sehari-hari disertai Hasrat besar akan kemajuan Rohani…menjadikan kami merasa setiap hari oleh tangan Tuhan yang tak kelihatan. “(EG 63) (Penulis: Riska Irene Simatupang).
Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Tertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com


Leave a Reply