Viral Sosok Sahdan Arya Maulana, Mahasiswa UMJ 20 Tahun Dipercaya Jadi Ketua RT, Tolak Duit dari Dedi Mulyadi

Sahdan Arya Maulana
Sahdan Arya Maulana (KalderaNews/Dok. UMJ)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Sebuah kisah inspiratif datang dari Sahdan Arya Maulana, seorang mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) dari generasi Z, yang telah mengemban amanah sebagai Ketua Rukun Tetangga (RT) 07 RW 08, Kelurahan Rawa Badak Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara. Penunjukannya ini menunjukkan kepercayaan warga terhadap kepemimpinan anak muda.

Sahdan, mahasiswa semester empat jurusan Teknik Industri, resmi menjabat pada 25 April 2025. Ia berhasil terpilih melalui proses pemungutan suara yang demokratis, meraih 126 suara mengalahkan lawannya yang memperoleh 17 suara.

Di usianya yang baru menginjak 20 tahun, Sahdan membuktikan bahwa generasi Z mampu menjadi pemimpin yang diandalkan masyarakat, mematahkan stigma yang kerap meragukan potensi anak muda.

BACA JUGA:

Sahdan mengungkapkan, “Ada yang bilang Gen Z itu males gerak, enggak bisa kerja, atau enggak bakal ada pembangunan.” Namun, ia telah bertekad membuktikan sebaliknya.

Dalam dua bulan kepemimpinannya untuk 150 Kepala Keluarga (KK), Sahdan telah merealisasikan beberapa program kerja, berkat dukungan penuh dari warganya. Program awal yang berhasil terlaksana adalah pengecoran jalan, menunjukkan komitmennya dalam pembangunan lingkungan.

“Alhamdulillah, saya buktikan dalam dua bulan ini sudah ada kegiatan pengecoran jalan,” katanya dikutip dari situs resmi muhammadiyah.

Selain itu, Sahdan juga telah menyiapkan berbagai program lain yang berfokus pada kesejahteraan dan keamanan warga.

Program-program tersebut meliputi: berbagi sembako menjelang Ramadan, pemasangan CCTV di titik-titik rawan pencurian, serta pembelian hewan kurban setiap Iduladha.

Program bantuan sosial juga menjadi prioritas, dengan menyediakan akomodasi sebesar Rp200.000 bagi warga yang sakit dan Rp500.000 bagi keluarga yang meninggal dunia, lengkap dengan penyediaan kain kafan, papan nisan, hingga ongkos gali kubur.

Program ini didanai melalui iuran warga sebesar Rp10.000 per bulan, yang dialokasikan untuk dana bantuan sakit/meninggal dan kebutuhan keamanan lingkungan.

Sahdan menggagas program-program ini dengan mengadaptasi nilai-nilai Muhammadiyah, seperti kebaikan sosial dan kebermanfaatan. Baginya, prinsip terbaik adalah menjadi manusia yang bermanfaat bagi sesama.

Sahdan mengakui bahwa ia banyak belajar dari mahasiswa UMJ lainnya yang aktif di berbagai organisasi kampus, dan kemudian mengimplementasikan pelajaran tersebut di lingkungan masyarakat.

Meski tidak tergabung dalam organisasi mahasiswa, ia menjadikan mereka sebagai inspirasi.

Bagi Sahdan, menjadi Ketua RT adalah tahapan awal dari perjalanan panjang menuju cita-citanya. Ia berambisi untuk menjadi Gubernur Jakarta di masa depan, dan melihat jabatan RT ini sebagai langkah awal untuk membuktikan kemampuannya.

Setelah menyelesaikan studi S1 di Teknik Industri, Sahdan berencana melanjutkan pendidikan S2 di bidang ilmu sosial, khususnya ilmu politik, untuk memperdalam pengetahuannya dalam dunia pemerintahan.

Sahdan berharap perjalanannya ini dapat mendorong lebih banyak mahasiswa UMJ untuk aktif di masyarakat.

Ia juga berharap pemerintah dapat melihat dan mendukung kerja-kerja nyata yang dilakukan di tingkat akar rumput, yang menurutnya seringkali belum tersentuh bantuan dana.

Tolak Duit dari Dedi Mulyadi

Sahdan Arya Maulana, pemuda berusia 20 tahun yang menjabat sebagai Ketua RT di Kelurahan Rawa Badak Selatan, Jakarta Utara, baru-baru ini mencuri perhatian publik setelah kunjungan inspiratifnya ke Lembur Pakuan milik Dedi Mulyadi di Subang, Jawa Barat.

Dalam pertemuan tersebut, Sahdan menunjukkan keteladanan yang patut dicontoh dengan menolak uang transportasi yang ditawarkan Dedi Mulyadi.

Ia menegaskan kehadirannya semata-mata untuk belajar dan berdialog. Meskipun Sahdan menyebut Dedi Mulyadi sebagai sosok inspirasinya, ia tetap menyampaikan rasa hormat kepada Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, sebagai pemimpin di wilayahnya.

Dalam dialog yang hangat, Sahdan membagikan pengalamannya memimpin warga. Ia menceritakan bagaimana dirinya bersama warga mampu membenahi jalan lingkungan sepanjang 100 meter hanya dengan memanfaatkan dana RT sebesar Rp2 juta per bulan, tanpa memerlukan dana tambahan. Hal ini menunjukkan efisiensi dan kemandirian dalam pengelolaan sumber daya.

Sahdan Arya Maulana, pemuda berusia 20 tahun yang menjabat sebagai Ketua RT di Kelurahan Rawa Badak Selatan, Jakarta Utara bersama Dedi Mulyadi di Subang, Jawa Barat
Sahdan Arya Maulana, pemuda berusia 20 tahun yang menjabat sebagai Ketua RT di Kelurahan Rawa Badak Selatan, Jakarta Utara bersama Dedi Mulyadi di Subang, Jawa Barat (KalderaNews/Youtube KDM)

Dedi Mulyadi memberikan apresiasi tinggi terhadap semangat dan tindakan Sahdan. Ia menyebutnya sebagai contoh nyata pemimpin muda yang mampu memberikan solusi langsung di tengah masyarakat.

Menurut Dedi, Ketua RT Gen Z ini membuktikan bahwa generasi muda tidak hanya aktif di media sosial, tetapi juga mampu memberikan dampak positif secara langsung di lapangan.

Sikap Sahdan yang menolak pemberian uang dari Dedi Mulyadi menuai pujian luas dari masyarakat. Banyak warganet menganggap tindakannya sebagai bentuk integritas dan pengabdian tulus kepada warga.

Dedi Mulyadi berharap lebih banyak pemuda seperti Sahdan berani tampil sebagai agen perubahan, terutama di level pemerintahan lingkungan dan komunitas.

Kisah Sahdan ini menjadi inspirasi baru tentang bagaimana anak muda, khususnya generasi Z, dapat berkontribusi besar dalam kehidupan sosial kemasyarakatan melalui tindakan nyata yang berdampak.

Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News

*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmuTertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*