Inilah Profil Pendidikan Mentereng 4 Tersangka Kasus Korupsi Laptop Chromebook di Kemendikbudristek

Keempat tersangka Jurist Tan (JT), Ibrahim Arief (IBAM), Sri Wahyuningsih (SW) dan Mulyatsyah (MUL) (KalderaNews/Ist)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Kejaksaan Agung telah menetapkan empat tersangka dalam kasus dugaan korupsi pengadaan Chromebook untuk program digitalisasi pendidikan di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) periode 2019–2022. Kasus ini diperkirakan merugikan keuangan negara hingga Rp 1,9 triliun.

Keempat tersangka yang ditetapkan adalah: Jurist Tan (JT), Staf Khusus Mendikbudristek tahun 2020–2024, Ibrahim Arief (IBAM), konsultan teknologi di Kemendikbudristek, Sri Wahyuningsih (SW), Direktur Sekolah Dasar Kemendikbudristek 2020–2021 sekaligus kuasa pengguna anggaran di lingkungan Direktorat Sekolah Dasar dan Mulyatsyah (MUL), Direktur Sekolah Menengah Pertama Kemendikbudristek 2020–2021 sekaligus kuasa pengguna anggaran di lingkungan Direktorat Sekolah Menengah Pertama.

Direktur Penyidikan pada Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Abdul Qohar menjelaskan bahwa para tersangka diduga melakukan perbuatan melawan hukum dengan menyalahgunakan kewenangan.

BACA JUGA:

Mereka membuat petunjuk pelaksanaan yang mengarah pada produk tertentu, yaitu sistem operasi ChromeOS, untuk pengadaan teknologi, informasi, dan komunikasi (TIK) pada tahun anggaran 2020–2021.

Menurut Abdul Qohar, selain kerugian negara yang besar, tujuan pengadaan TIK untuk siswa sekolah juga tidak tercapai karena ChromeOS memiliki banyak kelemahan, terutama untuk daerah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal). Lantas seperti apa sosok dan profil pendidikan para tersangka?

Jurist Tan: Lulusan Universitas Top Dunia dengan Pengalaman di Sektor Publik dan Swasta

Jurist Tan
Jurist Tan

Jurist Tan dikenal sebagai sosok dengan rekam jejak pendidikan yang sangat cemerlang dari universitas-universitas ternama di Amerika Serikat.

Ia meraih gelar Bachelor of Arts dari Yale University, sebuah institusi pendidikan tinggi bergengsi. Tidak berhenti di situ, Jurist Tan melanjutkan studinya di jenjang pascasarjana, mendapatkan gelar Master of Public Administration/International Development (MPA/ID) dari Harvard Kennedy School pada tahun 2015.

Jejak pendidikannya ini dilengkapi dengan pengalaman kerja yang relevan. Sebelum melanjutkan studi S2, Jurist Tan pernah berkarya sebagai Project Manager di J-PAL (2009–2012) dan Senior Program Manager di Australian Agency For International Development (AusAID) (2012–2013).

Sepulangnya dari Harvard, ia direkrut ke Kantor Staf Presiden (KSP) sebagai tenaga ahli, di mana ia berkontribusi pada berbagai regulasi penting. Kedekatannya dengan Nadiem Makarim juga telah terjalin sejak mendirikan Gojek, di mana Jurist sempat menjabat Chief Operating Officer (2010-2014). Kemudian, ia ditunjuk sebagai Staf Khusus Mendikbudristek Bidang Pemerintahan pada Oktober 2019.

Ibrahim Arief: Insinyur Informatika dari ITB dengan Kiprah di Startup dan AI

Ibrahim Arief

Ibrahim Arief, yang akrab disapa Ibam, memiliki latar belakang pendidikan yang kuat di bidang teknologi. Ia merupakan lulusan S1 Informatika dari Institut Teknologi Bandung (ITB).

Setelah menyelesaikan pendidikan sarjananya, Ibrahim melanjutkan studi ke jenjang magister di Eropa, meraih gelar Master Program Erasmus Mundus CIMET (Colour in Informatics and Media Technology) dari University of Eastern Finland pada 2009-2011. Ia juga sempat menempuh studi S3 di Høgskolen i Gjøvik (HiG), Norwegia, meskipun tidak menyelesaikannya.

Karier Ibrahim Arief sangat erat dengan dunia teknologi dan startup. Ia pernah menjabat sebagai Vice President (VP) di platform e-commerce besar, Bukalapak, sebelum kemudian pindah ke perusahaan teknologi finansial (fintech) OVO pada tahun 2019.

Ia juga dikenal sebagai Co-Founder dan CTO dari Asah AI, sebuah perusahaan berbasis kecerdasan buatan. Ibrahim Arief juga tercatat pernah menjabat sebagai kepala bidang teknologi di GovTech Edu. Latar belakang pendidikannya yang kuat di bidang informatika dan pengalaman di perusahaan teknologi ternama mencerminkan kapasitasnya di sektor ini.

Mulyatsyah: Mantan Direktur Jenderal dengan Latar Belakang Pendidikan yang Misterius

Mulyatsyah

Untuk Mulyatsyah, informasi spesifik mengenai latar belakang pendidikan atau universitasnya masih sangat misterius, meski diketahui ia bergelar MM. Namun, dari perannya di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), dapat diasumsikan bahwa beliau memiliki latar belakang pendidikan yang relevan dengan bidang pendidikan dan administrasi publik.

Mulyatsyah diketahui pernah menjabat sebagai Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (PAUD, Dikdas, Dikmen) pada tahun 2020-2021 di Kemendikbudristek. Posisi strategis ini mengindikasikan bahwa ia memiliki kualifikasi dan pengalaman yang mumpuni di sektor pendidikan dasar dan menengah di Indonesia.

Sri Wahyuningsih: Berlatar Belakang Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Masyarakat

Direktur Sekolah Dasar Kemendikbud, Dra. Sri Wahyuningsih, M.Pd.
Direktur Sekolah Dasar Kemendikbud, Dra. Sri Wahyuningsih, M.Pd (KalderaNews/JS de Britto)

dr. Sri Wahyuningsih, M.Kes, Sp.KKLP, memiliki latar belakang pendidikan yang berfokus pada bidang kesehatan. Ia merupakan seorang dokter dan memiliki gelar Magister Kesehatan (M.Kes) dari Fakultas Kedokteran UPN Veteran Jakarta.

Selain itu, kelahiran Sukoharjo, 05 Mei 1973 ini juga memiliki spesialisasi dalam Kedokteran Keluarga Layanan Primer (Sp.KKLP), yang menunjukkan keahliannya dalam pelayanan kesehatan primer dan kesehatan masyarakat.

Berdasarkan informasi yang tersedia, dr. Sri Wahyuningsih adalah dosen di Fakultas Kedokteran UPN Veteran Jakarta dan mengajar Ilmu Kesehatan Masyarakat.

Riwayat pendidikannya ini menunjukkan komitmennya terhadap sektor kesehatan masyarakat, yang sangat relevan dengan posisinya sebagai Direktur Sekolah Dasar Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah pada tahun 2020-2021 di Kemendikbudristek.

Perannya dalam kebijakan pendidikan, khususnya untuk tingkat dasar, kemungkinan besar didukung oleh pemahamannya tentang kesehatan dan kesejahteraan anak.

Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News

*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmuTertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*